Mengenai legitimasi broker forex Afterprime, ia menyediakan Siprus CYSEC, Seychelles FSA, Australia ASIC, dan .
Indeks perangkat lunak
Lisensi
Lisensi regulasi adalah bukti terkuat.
CYSEC Pemrosesan Langsung (STP) 18
Cyprus Securities and Exchange Commission
Cyprus Securities and Exchange Commission
Status terkini:
Tipe Lisensi:
Pemrosesan Langsung (STP)Lembaga berlisensi:
Waktu yang efektif:
2018-07-30Email lembaga berlisensi:
compliance@afterprime.eu53748:
Tidak BerbagiSitus Web Penerima Lisensi:
www.afterprime.euTanggal Kadaluarsa:
--Terjemahan otomatis:
Nomor telepon lembaga berlisensi:
+357 22 008 400Dokumen bersertifikat lembaga berlisensi:
FSA Lisensi Valas Retail
The Seychelles Financial Services Authority
The Seychelles Financial Services Authority
Status terkini:
Tipe Lisensi:
Lisensi Valas RetailLembaga berlisensi:
Waktu yang efektif:
--Email lembaga berlisensi:
jeremy@afterprime.com53748:
Tidak BerbagiSitus Web Penerima Lisensi:
https://afterprime.comTanggal Kadaluarsa:
--Terjemahan otomatis:
Nomor telepon lembaga berlisensi:
+248 4373284Dokumen bersertifikat lembaga berlisensi:
ASIC Institusi Lisensi Forex
Australia Securities & Investment Commission
Australia Securities & Investment Commission
Status terkini:
Tipe Lisensi:
Institusi Lisensi ForexLembaga berlisensi:
Waktu yang efektif:
2011-07-19Email lembaga berlisensi:
--53748:
Tidak BerbagiSitus Web Penerima Lisensi:
--Tanggal Kadaluarsa:
--Terjemahan otomatis:
Nomor telepon lembaga berlisensi:
--Dokumen bersertifikat lembaga berlisensi:
AfterPrime adalah pemain baru di pasar forex, didirikan pada tahun 2018. Berposisi sebagai broker online, perusahaan ini bertujuan menyediakan kondisi trading yang kompetitif untuk berbagai kelas aset, termasuk forex, komoditas, indeks, dan kripto. Seiring kompleksitas lanskap keuangan yang semakin meningkat, trader harus berhati-hati dalam memilih broker. Potensi penipuan dan praktik tidak etis di industri forex mengharuskan evaluasi menyeluruh terhadap broker sebelum menginvestasikan dana. Artikel ini bertujuan memberikan analisis komprehensif tentang AfterPrime, fokus pada status regulasi, latar belakang perusahaan, kondisi trading, keamanan dana nasabah, pengalaman pengguna, dan penilaian risiko secara keseluruhan.
Untuk investigasi ini, kami menggunakan berbagai sumber kredibel, termasuk basis data regulator, ulasan pengguna, dan analisis ahli. Kerangka evaluasi kami mencakup area kunci yang memengaruhi pengalaman dan keamanan trader, memastikan perspektif seimbang tentang apakah AfterPrime adalah broker legit atau potensi penipuan.
Regulasi adalah faktor kritis dalam menentukan legitimasi broker forex. AfterPrime beroperasi di bawah pengawasan dua badan regulator utama: Cyprus Securities and Exchange Commission (CySEC) dan Seychelles Financial Services Authority (FSA). Regulator ini menerapkan panduan ketat untuk memastikan kepatuhan broker terhadap hukum keuangan, sehingga meningkatkan perlindungan klien.
Badan Regulator | Nomor Lisensi | Wilayah Regulasi | Status Verifikasi |
---|---|---|---|
CySEC | 368/18 | Siprus | Terverifikasi |
FSA | SD 057 | Seychelles | Terverifikasi |
CySEC dikenal dengan kerangka regulasi yang kuat, mewajibkan broker mempertahankan level modal tertentu, memisahkan dana klien dari dana operasional, dan menyediakan skema kompensasi untuk klien. Ini memastikan trader memiliki jalur penyelesaian jika broker mengalami kebangkrutan. Namun, FSA beroperasi di bawah regulasi yang kurang ketat, memunculkan pertanyaan tentang tingkat perlindungan yang ditawarkan kepada klien yang trading melalui entitas AfterPrime di Seychelles.
Meski AfterPrime mengklaim memiliki riwayat regulasi yang bersih, penting untuk dicatat bahwa broker ini pernah menghadapi pengawasan terkait klaim regulasinya oleh Australian Securities and Investments Commission (ASIC). Investigasi menunjukkan klaim ini mungkin menyesatkan, karena tidak ada verifikasi lisensi tersebut dalam catatan ASIC. Oleh karena itu, meski AfterPrime diatur oleh CySEC dan FSA, trader harus tetap waspada dan melakukan due diligence saat berinteraksi dengan broker ini.
AfterPrime didirikan pada 2018 dengan kantor pusat di Seychelles dan cabang beroperasi di Siprus. Perusahaan memasarkan diri sebagai broker yang transparan dan andal, fokus pada penyediaan solusi trading berbiaya rendah. Struktur kepemilikan AfterPrime tidak diungkapkan publik, yang bisa menjadi tanda bahaya bagi calon investor yang mengutamakan transparansi.
Tim manajemen terdiri dari individu berpengalaman di layanan keuangan dan trading, meski detail spesifik tentang latar belakang mereka terbatas. Kurangnya informasi yang tersedia untuk publik dapat menimbulkan kekhawatiran terkait akuntabilitas kepemimpinan perusahaan. Transparansi manajemen sangat penting untuk membangun kepercayaan klien.
Dalam hal pengungkapan informasi, AfterPrime menyediakan detail esensial di situsnya, termasuk kondisi trading, tipe akun, dan informasi regulasi. Namun, tidak adanya sumber edukasi komprehensif atau wawasan tentang praktik operasional perusahaan mungkin menghalangi trader pemula yang membutuhkan lebih banyak panduan. Secara keseluruhan, meski AfterPrime menampilkan diri sebagai broker legit, ketidakjelasan tentang kepemilikan dan manajemen mungkin memerlukan kewaspadaan.
AfterPrime menawarkan beragam kondisi trading yang dirancang untuk menarik berbagai profil trader. Broker ini menggunakan model berbasis komisi, dengan spread mulai 0.0 pip untuk pasangan mata uang utama, disertai komisi $7 per lot. Struktur harga ini kompetitif dibanding standar industri, menjadikan AfterPrime pilihan menarik bagi trader yang hemat biaya.
Jenis Biaya | AfterPrime | Rata-rata Industri |
---|---|---|
Spread Pasangan Mata Uang Utama | 0.0 pip | 1.0 pip |
Model Komisi | $7 per lot | $10 per lot |
Rentang Bunga Overnight | Variabel | Variabel |
Meski struktur biaya secara keseluruhan terlihat menguntungkan, calon trader harus menyadari biaya inactivity $10 setelah dua belas bulan tidak aktif. Selain itu, model komisi broker mungkin tidak cocok untuk semua strategi trading, terutama bagi yang lebih suka trading dengan spread tetap atau tanpa komisi. Tidak adanya akun Islami juga bisa menjadi keterbatasan bagi trader yang mencari opsi sesuai syariah.
Selanjutnya, AfterPrime mengizinkan berbagai gaya trading, termasuk scalping dan hedging, yang bisa menguntungkan bagi trader aktif. Namun, kurangnya informasi detail tentang swap rate dan biaya overnight mungkin membuat trader tidak siap menghadapi potensi biaya terkait mempertahankan posisi semalaman. Secara keseluruhan, meski kondisi trading AfterPrime kompetitif, calon klien harus mempertimbangkan strategi dan preferensi trading mereka sebelum membuka akun.
Keamanan dana klien adalah prioritas saat memilih broker forex. AfterPrime mengklaim menerapkan beberapa langkah untuk melindungi deposit klien. Broker ini memisahkan dana klien dari dana operasional, memastikan uang trader tidak digunakan untuk biaya perusahaan. Praktik ini penting untuk melindungi modal klien dan meningkatkan kepercayaan.
Selain itu, AfterPrime menyediakan proteksi saldo negatif, yang mencegah trader kehilangan lebih dari jumlah yang didepositkan. Fitur ini sangat penting di pasar forex yang fluktuatif, di mana pergerakan harga cepat bisa menyebabkan kerugian besar.
Namun, penting dicatat bahwa meski AfterPrime diatur oleh CySEC, skema kompensasi investor hanya mencakup klien yang memenuhi syarat hingga €20.000, yang mungkin tidak cukup untuk semua trader. Lebih jauh, FSA tidak menawarkan langkah perlindungan investor serupa, yang bisa menimbulkan risiko bagi klien yang trading di bawah yurisdiksi tersebut.
Secara historis, AfterPrime tidak melaporkan pelanggaran keamanan atau sengketa terkait dana yang signifikan. Namun, kurangnya transparansi tentang praktik operasional dan potensi kelemahan dalam pengawasan regulator (terutama dari FSA) mungkin menimbulkan kekhawatiran di kalangan trader yang menghindari risiko.
Umpan balik pelanggan adalah indikator berharga untuk keandalan dan kualitas layanan broker. AfterPrime menerima ulasan beragam dari pengguna, ada yang memuji kondisi trading kompetitif dan dukungan pelanggan responsif, sementara yang lain menyuarakan kekhawatiran tentang penundaan penarikan dan masalah manajemen akun.
Pola keluhan umum meliputi:
Jenis Keluhan | Tingkat Keparahan | Respons Perusahaan |
---|---|---|
Penundaan Penarikan | Sedang | Umumnya responsif |
Masalah Manajemen Akun | Tinggi | Penyelesaian lambat |
Kinerja Platform | Sedang | Peningkatan berkelanjutan |
Satu kasus menonjol melibatkan trader yang mengalami penundaan signifikan dalam memproses permintaan penarikan, yang membutuhkan waktu lebih dari seminggu untuk diselesaikan. Setelah menghubungi dukungan pelanggan, masalah akhirnya ditangani, tetapi penundaan tersebut memunculkan kekhawatiran tentang efisiensi operasional broker. Trader lain melaporkan masalah verifikasi akun yang memakan waktu lebih lama dari perkiraan, menyebabkan frustrasi.
Meski layanan pelanggan AfterPrime digambarkan umumnya membantu, keluhan berulang tentang waktu pemrosesan penarikan dan manajemen akun menunjukkan bahwa broker ini mungkin perlu meningkatkan efisiensi operasional untuk meningkatkan kepuasan pengguna.
AfterPrime menawarkan beberapa platform trading, termasuk MetaTrader 4 (MT4), TradingView, dan platform proprietary Trader Evolution. Platform ini dikenal dengan antarmuka ramah pengguna dan fitur robust, melayani berbagai gaya dan preferensi trading. Namun, kinerja keseluruhan platform ini menerima ulasan beragam.
Trader melaporkan adanya slippage selama periode volatilitas tinggi, yang bisa berdampak negatif pada hasil trading. Selain itu, beberapa pengguna menyuarakan kekhawatiran tentang tingkat penolakan order, terutama selama jam trading sibuk. Meski AfterPrime mengklaim menyediakan likuiditas dalam dan kecepatan eksekusi cepat, adanya slippage dan penolakan mungkin mengindikasikan potensi masalah dengan kualitas eksekusi order.
Lebih jauh, tidak ada indikasi signifikan tentang manipulasi platform atau praktik tidak etis. Namun, trader harus tetap waspada dan memantau trading mereka untuk memastikan eksekusi yang adil.
Menggunakan AfterPrime menghadirkan beberapa risiko kunci yang harus dipertimbangkan trader sebelum membuka akun.
Kategori Risiko | Tingkat Risiko (Rendah/Sedang/Tinggi) | Deskripsi Singkat |
---|---|---|
Risiko Regulasi | Sedang | Potensi pengawasan regulator |
Risiko Keamanan Dana | Sedang | Perlindungan investor terbatas |
Risiko Operasional | Tinggi | Keluhan tentang penundaan penarikan |
Risiko Eksekusi | Sedang | Laporan slippage dan penolakan |
Untuk mengurangi risiko ini, trader disarankan melakukan riset menyeluruh sebelum trading, mempertahankan ekspektasi realistis tentang waktu penarikan, dan menggunakan strategi manajemen risiko yang tepat untuk melindungi modal. Selain itu, trader bisa memulai dengan jumlah kecil untuk menguji keandalan broker sebelum menginvestasikan dana lebih besar.
Kesimpulannya, AfterPrime menghadirkan gambaran beragam. Meski diatur oleh CySEC dan FSA, potensi kekurangan dalam pengawasan regulator dan transparansi menimbulkan kekhawatiran bagi trader. Broker ini menawarkan kondisi trading kompetitif, tetapi masalah pemrosesan penarikan dan keluhan pelanggan menunjukkan mungkin ada ketidakefisienan operasional.
AfterPrime saat ini tidak menunjukkan tanda jelas sebagai penipuan, tetapi trader harus mendekatinya dengan hati-hati, terutama yang mengutamakan keamanan regulasi dan transparansi operasional. Bagi trader yang mencari alternatif andal, broker dengan rekam jejak lebih panjang dan pengawasan regulator lebih kuat, seperti yang diatur ASIC atau FCA, mungkin lebih cocok.
Singkatnya, meski AfterPrime berpotensi menjadi opsi trading yang layak, penting bagi trader untuk menimbang pro dan kontra dengan cermat dan mempertimbangkan kebutuhan trading serta toleransi risiko individu sebelum membuat keputusan.
Skor peringkat industri terbaru Afterprime adalah 7.12, semakin tinggi skornya semakin aman dari 10, semakin banyak lisensi regulasi semakin sah. 7.12 Jika skornya terlalu rendah, ada risiko ditipu, harap perhatikan pilihan untuk menghindari.