Ringkasan: Harga emas didorong oleh penurunan imbal hasil Surat Utang Amerika Serikat dan dolar AS yang lemah, mendorong kenaikan menuju level $2,200 di tengah harapan kenaikan suku bunga Federal Reserve.
Pendahuluan: Pada hari Rabu, harga emas naik menjadi sekitar $2,192 per ons di tengah penurunan imbal hasil Surat Utang Amerika Serikat dan dolar AS yang lebih lembut, karena para trader mengantisipasi pelonggaran moneter potensial oleh Federal Reserve, terutama setelah pidato Gubernur Fed Christopher Waller dan data inti Personal Consumption Expenditures (PCE) yang akan segera dirilis.
Isi:
Harga emas naik secara stabil selama sesi perdagangan Amerika Utara pada hari Rabu, mencapai $2,192 per ons, kenaikan sebesar 0.63%, atau $13, karena pelaku pasar memperhatikan target $2,200. Kenaikan ini disebabkan oleh harapan pemangkasan suku bunga Federal Reserve pada bulan Juni, didorong oleh penurunan imbal hasil Surat Utang Amerika Serikat menjadi 4.19%, yang meningkatkan daya tarik emas sebagai tempat perlindungan.
Indeks dolar AS (DXY), yang melacak dolar AS terhadap sekeranjang enam mata uang, tetap datar di 104.30, lebih lanjut mendukung sentimen bullish untuk emas. Prospek pemangkasan suku bunga tampaknya memperkuat minat investor pada emas sebagai aset yang tidak menghasilkan, terutama karena para trader mencatat penurunan imbal hasil riil AS, yang turun dari 1.914% menjadi 1.87% dalam sesi terakhir.
Spekulasi pasar mengenai kebijakan moneter Fed telah meningkat mengingat kalender ekonomi yang minim di AS minggu ini, dengan para trader memperhatikan pidato Waller yang dijadwalkan pada pukul 22:00 GMT. Sementara itu, laporan inti PCE tentang inflasi diantisipasi menjadi titik fokus yang mempengaruhi keputusan kebijakan moneter di masa depan. Perkiraan menunjukkan bahwa ukuran inflasi ini mungkin melihat pertumbuhan tahunan melambat menjadi 2.8%, dengan angka bulanan diharapkan melambat dari 0.4% menjadi 0.3%.
Dengan proyeksi penurunan suku bunga, para trader mencatat pergeseran signifikan dalam sentimen pasar. Para trader pasar uang saat ini memperkirakan kemungkinan 70% adanya pemangkasan suku bunga seperempat poin pada bulan Juni. Pejabat Federal Reserve, meskipun secara umum mendukung pemangkasan, telah menunjukkan perbedaan pendapat di dalam Federal Open pasar Committee mengenai waktu dan skala pemangkasan di masa depan. Misalnya, Presiden Atlanta Fed Raphael Bostic telah menunjukkan antisipasi hanya satu pemangkasan suku bunga pada tahun 2024, berbeda dengan ekspektasi Presiden Chicago Fed Austan Goolsbee yang mengharapkan tiga pemangkasan, jika tekanan inflasi turun secara signifikan.
Di luar spekulasi langsung seputar suku bunga, analisis teknis menunjukkan bahwa jika harga emas melewati level $2,200, target potensial bisa menjadi level tertinggi sebelumnya sebesar $2,223. Proyeksi ini didukung oleh momentum bullish yang terbukti oleh indeks kekuatan relatif (RSI) untuk emas, yang saat ini mengalami tren naik.
Sebaliknya, jika para trader beruang kembali mengendalikan, penurunan di bawah level tertinggi Desember sebesar $2,146 bisa meningkatkan tekanan penjualan, yang berpotensi mendorong harga emas turun menuju level dukungan $2,100, dengan level dukungan kritis berikutnya ditemukan di $2,088 dari akhir Desember.
Secara historis, emas telah berfungsi sebagai aset tempat perlindungan, terutama selama masa ketidakpastian ekonomi. Korelasi antara emas dan penurunan imbal hasil biasanya menarik investor ke arah emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan depresiasi mata uang. Selain itu, aset tempat perlindungan sering dicari selama ketegangan geopolitik, dan perlambatan ekonomi—perspektif yang banyak diadopsi saat ini mengingat wacana ekonomi saat ini.
Dengan Federal Reserve bersiap untuk merilis indikator preferensinya untuk inflasi, indeks harga inti PCE, perhatian akan difokuskan pada implikasi data tersebut terhadap kondisi pasar. Ukuran inflasi yang meningkat bisa menjaga atau meningkatkan antisipasi seputar pemangkasan suku bunga. Pengamat dan para trader terus menavigasi interaksi yang rumit antara indikator inflasi dan sinyal kebijakan Fed.
Kesimpulan: Saat harga emas mendekati level sejarah $2,200, prospek tetap bullish di tengah penurunan imbal hasil AS dan harapan akan pemangkasan suku bunga Federal Reserve yang akan datang. Para trader tetap sangat menyadari indikator ekonomi yang akan datang yang mungkin lebih membentuk kebijakan moneter dan memengaruhi penilaian emas. Saat pasar mengantisipasi penurunan suku bunga, aset-aset tempat perlindungan seperti emas mungkin terus menguntungkan, memberikan lindung nilai terhadap fluktuasi ekonomi periodik dan risiko inflasi.
Referensi: