Cari

Pasar Asia Mengikuti Tren Penurunan Wall Street Saat Pedagang Bersiap untuk Pengumuman Fed

Pasar Asia Ikuti Wall Street Turun Saat Pedagang Bersiap untuk Pengumuman Fed

  Ringkasan Berita: Pasar saham Asia sebagian besar diperdagangkan lebih rendah pada hari Rabu, terdampak oleh sinyal negatif dari Wall Street, sementara pedagang menanti pengumuman kebijakan moneter Federal Reserve AS yang dijadwalkan pada hari yang sama.

  Teras: Pada Rabu, 10 Oktober 2023, pasar saham Asia termasuk Nikkei Jepang dan ASX Australia menunjukkan penurunan, mengikuti sinyal negatif dari Wall Street karena pedagang tetap berhati-hati menjelang pengumuman kebijakan moneter yang diantisipasi dari Federal Reserve AS, yang secara luas diperkirakan akan menghentikan kenaikan suku bunga di tengah ketidakpastian ekonomi yang berlanjut.

  

Pasar Asia Turun di Tengah Sentimen Hati-Hati

  Pasar saham Asia mengalami penurunan luas pada hari Rabu, mengikuti kinerja negatif Wall Street sehari sebelumnya. Penurunan di berbagai indeks utama dikaitkan dengan suasana perdagangan yang berhati-hati karena investor menunggu pembaruan kebijakan moneter penting dari Federal Reserve AS. Keputusan Fed diperkirakan akan memberikan panduan tentang pergerakan suku bunga di masa depan, yang sangat penting bagi sentimen pasar.

  Pedagang mengambil posisi defensif dalam mengantisipasi pengumuman kebijakan moneter Federal Reserve, yang secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga saat ini, dengan probabilitas 99% yang ditunjukkan oleh alat FedWatch CME Group. Pasar Asia sudah ditutup sebagian besar lebih rendah pada hari Selasa, dan tren ini tampaknya berlanjut sebagai korelasi dengan perkembangan di Amerika Serikat.

  Khususnya, pasar saham Australia menghadapi tekanan yang signifikan, dengan indeks acuan S&P/ASX 200 turun ke 7.162,60, mencerminkan penurunan sebesar 0,47%. Sepanjang sesi, indeks ini sempat mencapai titik terendah 7.151,70 lebih awal dalam hari perdagangan. Indeks All Ordinaries mengikuti, turun 34,60 poin atau 0,47% menjadi 7.360,40, semakin memperkuat anggapan bahwa pedagang gelisah menghadapi indikator ekonomi yang akan datang.

  

Kinerja Sektor dan Saham Individu

  Sektor-sektor utama di pasar Australia mengalami penurunan, terutama saham pertambangan dan energi. Penambang besar seperti Rio Tinto, Mineral Resources, dan Fortescue Metals masing-masing mencatat kerugian sekitar 1%, sementara BHP Group turun lebih dari 1%. Saham minyak mengikuti tren penurunan ini, dengan Woodside Energy turun hampir 1% dan rekan-rekannya seperti Beach Energy dan Santos turun tipis 0,4-0,5%.

  Demikian pula, sektor teknologi terkena dampak dengan saham Block, pemilik Afterpay, kehilangan lebih dari 2%, dan Appen turun lebih dari 4%. Patut dicatat, bank-bank tradisional seperti Commonwealth Bank dan ANZ juga mengalami penurunan, turun tipis 0,2-0,4%.

  Namun, ada hasil yang beragam di sektor pertambangan emas; Northern Star Resources mencatat penurunan hampir 2%, sementara Newcrest Mining dan Resolute Mining berhasil mencatat kenaikan kecil 0,2-0,5%.

  

Perpanjangan Kerugian Pasar Jepang

  Pasar saham Jepang juga memperpanjang kerugiannya, dengan indeks Nikkei 225 turun 120,38 poin atau 0,36%, berada di 33.122,21, dan sempat jatuh di bawah level 33.200. Pelaku industri utama tetap berhati-hati menjelang keputusan kebijakan moneter Bank Jepang yang dijadwalkan pada hari Jumat. Sementara perusahaan besar seperti SoftBank tetap stabil, pesaing di bidang otomotif termasuk Honda dan Toyota masing-masing menghadapi penurunan hingga 1%.

  Kinerja yang melemah ditegaskan oleh data ekonomi yang dirilis oleh Kementerian Keuangan Jepang yang menunjukkan defisit perdagangan barang sebesar 930,477 miliar yen pada bulan Agustus, jauh melampaui ekspektasi defisit 659,1 miliar yen, berkontribusi pada sentimen pasar yang berlaku.

  

Kinerja Regional yang Beragam di Seluruh Asia

  Dalam pergerakan regional yang lebih luas, banyak negara Asia termasuk Selandia Baru, China, Hong Kong, Singapura, dan Korea Selatan mencatat penurunan moderat antara 0,1% hingga 0,4%. Menariknya, Indonesia menonjol dengan mencatat kenaikan 0,5%, melawan tren dibandingkan dengan rekan-rekannya.

  Perdagangan di pasar valuta asing mencerminkan sentimen tersebut, karena dolar Australia diperdagangkan pada $0,645, sementara dolar AS berjuang untuk mempertahankan daya apung terhadap mata uang lain, diperdagangkan dalam kisaran 147 yen yang lebih tinggi pada penutupan di Jepang.

  

Dampak Wall Street dan Pengaruh Pasar Global

  Latar belakang yang kompleks terungkap di Wall Street lebih awal dalam minggu ini, di mana saham kembali mendapatkan beberapa pijakan tetapi akhirnya ditutup lebih rendah, tertekan oleh tantangan di awal sesi. Dow turun 106,57 poin, atau 0,3%, berakhir di 34.517,73, sementara Nasdaq yang didominasi teknologi dan S&P 500 juga mengalami penurunan tipis 0,2%. Penurunan ini muncul dari kekhawatiran yang lebih luas mengenai inflasi dan efek dari data ekonomi yang akan datang.

  Keterkaitan pasar global telah meningkatkan kepekaan bagi investor dan pedagang Asia, yang tetap waspada, dengan pengumuman Federal Reserve yang akan datang kemungkinan akan menggerakkan sentimen pasar di kedua wilayah.

  

Prospek Pasar Secara Keseluruhan

  Saat pedagang dan investor menavigasi kondisi yang bergejolak ini, prospek pasar Asia ditetapkan dengan latar belakang sinyal ekonomi penting