Untuk informasi lebih lanjut tentang profil perusahaan Broker Forex The Revenue Center Pro, datang ke WikiBit!
Bisnis
Lisensi
The Revenue Center Pro Company, sering disebut sebagai Revenue Center Pro, adalah platform perdagangan online yang telah beroperasi selama sekitar 2 hingga 5 tahun. Didirikan di yurisdiksi lepas pantai Saint Vincent dan Grenadines, perusahaan ini bertujuan untuk menyediakan berbagai layanan perdagangan bagi trader ritel dan institusional.
Detail mengenai perusahaan induk atau struktur kepemilikan The Revenue Center Pro tidak diungkapkan secara eksplisit, menimbulkan kekhawatiran tentang transparansi dan akuntabilitas. Kurangnya struktur kepemilikan yang jelas memunculkan pertanyaan tentang integritas operasional perusahaan.
The Revenue Center Pro terdaftar di Saint Vincent dan Grenadines. Lokasi ini sering dikaitkan dengan pengawasan regulasi yang kurang ketat, yang bisa menjadi tanda bahaya bagi calon investor.
The Revenue Center Pro beroperasi secara global, menargetkan berbagai trader yang tertarik pada forex, saham, komoditas, dan kripto. Namun, perusahaan ini memiliki pembatasan regional tertentu yang mencegah penduduk dari negara-negara tertentu, termasuk Amerika Serikat, untuk membuka akun.
The Revenue Center Pro saat ini tidak memiliki regulasi yang valid dari otoritas keuangan yang diakui. Telah dicatat bahwa meskipun perusahaan mengklaim terdaftar di NFA (National Futures Association) di Amerika Serikat, status ini tidak sah dan menimbulkan kekhawatiran serius tentang keamanan dana klien.
Sejak didirikan, The Revenue Center Pro fokus pada pembangunan platform yang menawarkan berbagai opsi perdagangan. Namun, tonggak penting dalam perkembangannya, seperti putaran pendanaan atau kemitraan signifikan, tidak terdokumentasi secara publik.
Perusahaan ini secara bertahap memperluas penawarannya untuk mencakup berbagai instrumen keuangan. Meskipun demikian, transparansi operasionalnya masih dipertanyakan, dan ketiadaan kehadiran fisik atau informasi kontak yang komprehensif semakin memperumit narasi ekspansinya.
Meskipun angka pasti pertumbuhan basis pelanggan tidak tersedia, platform ini telah menarik berbagai trader, dari pemula hingga investor berpengalaman, yang tertarik dengan beragam opsi perdagangan dan penawaran leverage tinggi.
The Revenue Center Pro menyediakan platform perdagangan berbasis web, yang memungkinkan pengguna untuk berdagang langsung dari browser mereka. Namun, ketiadaan fitur akun demo membatasi kemampuan calon pelanggan untuk menguji platform sebelum menginvestasikan dana.
Tidak ada informasi publik yang tersedia mengenai penghargaan atau pengakuan yang diterima oleh The Revenue Center Pro, yang mungkin menunjukkan kurangnya pengakuan atau kredibilitas di industri.
The Revenue Center Pro menawarkan berbagai opsi perdagangan forex, termasuk berbagai pasangan mata uang. Namun, jumlah pasti pasangan mata uang yang tersedia tidak disebutkan, yang bisa menjadi keterbatasan bagi trader yang mencari keragaman.
Platform ini memberikan kesempatan untuk memperdagangkan saham dari perusahaan ternama, termasuk American Airlines dan Disney. Namun, jangkauan saham yang tersedia mungkin tidak seluas yang ditawarkan oleh broker yang lebih mapan.
The Revenue Center Pro mencakup Kontrak untuk Perbedaan (CFD) sebagai bagian dari penawaran perdagangannya, memungkinkan trader untuk berspekulasi tentang pergerakan harga tanpa memiliki aset dasar.
Selain forex dan saham, The Revenue Center Pro memberikan akses ke kripto dan komoditas. Ini termasuk mata uang digital populer seperti Bitcoin dan Ethereum, serta komoditas seperti minyak mentah dan logam mulia.
Salah satu fitur menonjol dari The Revenue Center Pro adalah opsi leverage tingginya, dengan rasio leverage maksimum mencapai 1:400. Namun, ini datang dengan peningkatan risiko, dan trader disarankan untuk berhati-hati.
The Revenue Center Pro tidak diatur oleh otoritas keuangan tingkat atas. Klaim pendaftaran NFA-nya dianggap tidak sah, menunjukkan kurangnya pengawasan yang dapat melindungi investor.
Perusahaan ini beroperasi sebagai entitas lepas pantai, yang seringkali tidak memiliki kerangka hukum yang kuat seperti yang ditemukan di yurisdiksi dengan persyaratan regulasi ketat. Ini menimbulkan kekhawatiran tentang perlindungan investor dan keamanan dana.
Dengan status tidak teregulasi, The Revenue Center Pro tidak memberikan jaminan apa pun mengenai perlindungan dana klien atau akun terpisah, yang sangat penting untuk melindungi aset investor.
Platform ini melayani klien global tetapi dibatasi untuk menerima trader dari Amerika Serikat, Kuba, Korea Utara, Iran, dan Suriah. Pembatasan ini dapat memengaruhi kemampuannya untuk menarik audiens yang lebih luas.
Riwayat kepatuhan The Revenue Center Pro dipertanyakan, karena telah menerima peringatan dari badan regulasi, termasuk British Columbia Securities Commission (BCSC) di Kanada, mengenai legitimasi operasionalnya.
The Revenue Center Pro menghadapi persaingan dari beberapa broker mapan, termasuk:
The Revenue Center Pro memposisikan dirinya sebagai platform perdagangan serbaguna, tetapi kurangnya regulasi dan transparansi menghambat kredibilitasnya dibandingkan dengan pesaing.
Meskipun The Revenue Center Pro menawarkan leverage tinggi dan berbagai instrumen perdagangan, status tidak teregulasi dan opsi layanan pelanggan yang terbatas adalah kelemahan signifikan yang dapat menghalangi calon investor.
Sebagai kesimpulan, The Revenue Center Pro Company menghadirkan gambaran yang kompleks bagi calon investor. Meskipun menawarkan berbagai layanan perdagangan dan opsi leverage tinggi, kurangnya regulasi, masalah transparansi, dan praktik operasional yang dipertanyakan menimbulkan kekhawatiran serius. Trader disarankan untuk melakukan due diligence menyeluruh dan mempertimbangkan alternatif yang lebih bereputasi sebelum menginvestasikan dana ke platform ini.
Pelajari lebih lanjut tentang praktik perdagangan yang aman dan pentingnya memilih broker yang teregulasi.