Teras
Pasangan mata uang EUR/USD mengalami penurunan signifikan seiring menguatnya dolar AS yang dipicu reaksi terhadap kebijakan tarif mantan Presiden Donald Trump, terkoreksi pada Jumat saat perdagangan Amerika Utara dengan euro terbebani oleh ketidakpastian politik dan ekonomi di Zona Euro.
Isi Utama
Apresiasi berkelanjutan dolar AS terjadi bersamaan dengan tekanan jual pada EUR/USD, terutama saat pedagang menilai kembali implikasi kebijakan pemilu dan rencana tarif terbaru Trump. Per Jumat, pasangan mata uang utama ini menghadapi resistensi kuat di sekitar level 1.0800, kesulitan mempertahankan keuntungan yang diraih sebelumnya dalam minggu ini.
Menyusul kemenangan pemilu Trump, indeks dolar AS (DXY) yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama, bangkit ke sekitar 104.70, pulih dari posisi terendah 104.20 pada Kamis. Pemulihan ini mengikuti puncak di atas 105.50 pasca-kemenangan Trump, menandakan kembalinya kepercayaan terhadap prospek jangka panjang dolar AS.
Investor semakin khawatir dengan niat Trump menaikkan tarif impor sebesar 10% sebagai bagian agenda ekonominya, langkah yang diyakini berisiko memicu inflasi, kenaikan harga konsumen, dan pada akhirnya bisa memaksa Federal Reserve menerapkan kebijakan moneter lebih ketat dari perkiraan sebelumnya. "Jika diterapkan, langkah fiskal semacam itu akan meningkatkan arus investasi dan permintaan tenaga kerja, semakin mendorong tekanan inflasi," observasi analis pasar.
Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyatakan meski kemenangan Trump mungkin mempengaruhi sentimen ekonomi, hal itu berdampak minimal pada keputusan kebijakan moneter jangka pendek. "Keputusan kami didasarkan pada dinamika ekonomi yang teramati, bukan spekulasi tentang inisiatif pemerintah masa depan," tegas Powell. The Fed baru saja memotong suku bunga 25 basis poin ke kisaran target 4.50%-4.75%, menunjukkan sikap hati-hati di tengah perkembangan indikator ekonomi.
Di saat bersamaan, euro mengalami depresiasi lebih lanjut dipengaruhi beberapa faktor termasuk dampak potensial tarif Trump terhadap ekonomi Zona Euro, ketidakstabilan politik di Jerman, dan keraguan umum atas ketahanan ekonomi kawasan. Lanskap politik Jerman baru-baru ini mengalami perubahan signifikan dengan bubarnya koalisi pemerintah, menciptakan atmosfer ketidakpastian yang bisa menghambat pertumbuhan ekonomi. "Dampak tarif potensial terhadap ekspor Eropa dapat terwujud menjadi perlambatan, terutama di sektor industri Jerman yang sangat bergantung pada pasar AS," analis Deutsche Bank mengungkapkan.
Analis pasar melaporkan dinamika perdagangan EUR/USD mengindikasikan sentimen bearish, terutama saat aksi jual menguat di sekitar level resistensi 1.0800. Outlook teknis menunjukkan jika pasangan ini gagal merebut kembali level tersebut, tekanan penurunan bisa mendorongnya ke posisi terendah tahun ini di sekitar 1.0600.
Di tengah tantangan ini, prospek ekonomi Zona Euro diperburuk oleh tarif baru AS yang bisa menghambat ekspor dan semakin mengganggu prospek pertumbuhan. Pakar industri dari Deutsche Bank berkomentar "ketidakpastian tetap tinggi," menyoroti kekhawatiran tentang waktu dan implementasi rencana tarif beserta dampaknya terhadap harga konsumen dan arus perdagangan.
Sentimen pasar secara umum mencerminkan optimisme hati-hati terhadap USD sementara euro terus menghadapi tekanan kompleks dari dalam dan luar. Trajektori pasangan EUR/USD ke depan sangat bergantung pada rilis data ekonomi mendatang dan lanskap geopolitik yang terus berkembang dibentuk kebijakan tarif AS.
Kesimpulan
Menyikapi strategi tarif Trump dan dinamika politik yang berubah, trader mata uang harus tetap waspada karena USD telah menunjukkan pemulihan didukung risiko inflasi potensial dan langkah fiskal yang meningkat. Sementara EUR/USD terus berjuang melawan tantangan berat, pemahaman dampak kebijakan perdagangan AS di kedua sisi Atlantik akan menjadi kunci untuk menavigasi pergerakan pasar masa depan. Investor akan memantau perkembangan prospek ekonomi AS dan stabilitas politik Zona Euro yang mempengaruhi valuasi mata uang dalam beberapa pekan mendatang.