logo
Bahasa Indonesia
Cari

USD/INR Menghadapi Tekanan Jual Menjelang Data Penjualan Ritel AS

Ringkasan Berita

Rupee India (INR) mengalami tekanan penjualan menjelang data penjualan eceran AS yang diantisipasi, di tengah potensi kenaikan terbatas akibat Federal Reserve yang hawkish dan harga minyak mentah yang meningkat.

Berita Utama

Pada hari Selasa, 18 Juni 2025, Rupee India bertahan terhadap Dolar AS, menguntungkan dari penjualan dolar bank-bank milik negara, namun investor waspada saat menunggu data penjualan eceran AS yang diharapkan akan mendukung dolar, dengan dampak potensial dari Federal Reserve yang hawkish dan fluktuasi harga minyak mentah.

Badan Utama

Rupee India (INR) mendapatkan posisi menguntungkan terhadap Dolar AS (USD) sebelumnya, karena laporan menunjukkan adanya penjualan dolar aktif oleh bank-bank milik negara. Namun, para analis memperingatkan bahwa tren naik ini mungkin berlangsung singkat karena nada hawkish dari pejabat Federal Reserve dan kenaikan harga minyak mentah baru-baru ini, kedua hal tersebut mempengaruhi kekuatan dolar terhadap rupee.

Saat pasar mengkonsolidasikan, para trader menantikan rilis data penjualan eceran AS pada hari Selasa, yang para analis perkirakan akan menunjukkan kenaikan 0,2% dari bulan ke bulan untuk Mei. Penjualan eceran yang kuat sering dianggap sebagai indikator positif untuk pengeluaran konsumen dan pertumbuhan ekonomi, yang pada gilirannya cenderung memperkuat dolar terhadap mata uang lain, termasuk INR.

Momentum positif INR terimbangi oleh beberapa faktor, termasuk kenaikan harga minyak mentah. Sebagai konsumen minyak terbesar ketiga di dunia, India sangat sensitif terhadap fluktuasi biaya minyak. Harga minyak yang lebih tinggi dapat memberikan tekanan ke atas pada inflasi, sehingga mengurangi nilai rupee relatif terhadap dolar.

Selain itu, komentar dari anggota Federal Reserve menegaskan pendekatan hati-hati saat mereka mempertimbangkan suku bunga, berkontribusi pada lingkungan perdagangan yang bervariasi. Terutama, pejabat kunci Fed, termasuk Presiden Federal Reserve Philadelphia Patrick Harker, telah menyarankan bahwa pemotongan suku bunga di masa depan mungkin tidak segera terjadi, yang dapat menghambat kinerja dolar yang lebih kuat.

Analisis forex menyarankan bahwa INR mungkin tetap terbatas dalam kisaran perdagangan 83,40-83,70 selama minggu ini. Menurut analis Riset FX HDFC Securities Dilip Parmar, volatilitas pasangan tersebut bisa meningkat dengan rilis data hari ini dan komentar selanjutnya dari anggota Fed yang berpengaruh.

Sejalan dengan penilaian ekonomi yang lebih luas, lembaga pemeringkat Moody's menyatakan bahwa India akan terus menjadi ekonomi tercepat tumbuh di wilayah Asia-Pasifik untuk tahun 2024, didorong terutama oleh permintaan domestik.

Prospek Masa Depan

Kedepannya, para trader tetap waspada saat lebih banyak data muncul. Angka penjualan eceran AS yang akan datang dapat memberikan dorongan segar yang diperlukan untuk mempengaruhi nilai tukar USD/INR. Jika pengeluaran konsumen menunjukkan pertumbuhan yang kuat, itu bisa mengarah pada apresiasi lebih lanjut dolar AS terhadap rupee, menekankan pentingnya indikator makroekonomi ini dalam pertukaran mata uang global.

Di tengah ketidakpastian yang berkelanjutan dan intervensi potensial oleh Bank Sentral India (RBI), lintasan INR mungkin tetap dipengaruhi oleh faktor ekonomi eksternal dan penyesuaian kebijakan domestik.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, Rupee India menunjukkan ketahanan terhadap Dolar AS, sebagian didukung oleh aktivitas bank-bank milik negara. Namun, ketidakpastian signifikan mengenai data penjualan eceran AS dan komunikasi hati-hati pejabat Federal Reserve dapat menyebabkan volatilitas yang meningkat di pasar mata uang. Investor disarankan untuk memantau perkembangan ini dengan cermat, karena interaksi antara kondisi ekonomi domestik dan tekanan pasar internasional akan tetap krusial dalam membentuk kinerja masa depan INR terhadap USD.

Sumber Informasi Relevan

  • [USD/INR Melemah Menjelang Data Penjualan Eceran AS]
  • [Coresight Research: Penjualan Eceran AS Juni 2025]
  • [Penjualan Eceran AS - trading Economics]
  • [Acara Prime Amazon Mendorong Pengeluaran Online]