logo
Bahasa Indonesia
Cari

Produsen Minyak AS Memangkas Aktivitas Pengeboran di Tengah Harga yang Menurun

Ringkasan Berita: Aktivitas pengeboran minyak AS telah turun ke level terendahnya sejak awal 2022 karena produsen merespons penurunan harga dan peningkatan inventaris.

Pimpinan: Produsen minyak AS secara signifikan mengurangi aktivitas pengeboran akibat penurunan harga dan peningkatan inventaris, menyebabkan jumlah pengebor aktif terendah sejak awal 2022, seperti yang dicatat dalam laporan dari Oktober 2023.

Penurunan Aktivitas Pengeboran dan Penurunan Harga

Industri minyak dan gas di Amerika Serikat sedang mengalami penurunan saat aktivitas pengeboran menurun. Laporan menunjukkan bahwa jumlah rig pengeboran aktif di AS telah turun tajam, mencapai level yang tidak terlihat sejak awal 2022. Penurunan ini mengikuti periode stagnasi yang dimulai pada awal Mei 2023. Penurunan aktivitas pengeboran adalah respons langsung terhadap harga minyak yang lebih lemah, dengan West Texas Intermediate (WTI) turun lebih dari 12% selama sepuluh minggu terakhir.

Tren terbaru ditandai dengan penurunan produksi minyak AS, yang telah turun dari sekitar 13,3 juta barel per hari (bph) menjadi 13,1 juta bph. Para analis mengaitkan penurunan ini dengan kurangnya insentif bagi produsen untuk meningkatkan produksi saat dihadapkan pada harga pasar yang tidak menarik. Saat produsen mundur, mereka efektif menolak hipotesis peningkatan efisiensi yang telah terlihat sejak 2014.

Situasi ini diperparah oleh dua faktor simultan: tren inventaris yang meningkat dan penurunan harga. Inventaris Cadangan Minyak Strategis (SPR) telah meningkat sejak Agustus, menunjukkan pemulihan dari level terendah baru-baru ini. Sementara itu, inventaris komersial juga mengalami tren naik sejak September, menunjukkan bahwa tidak ada kekurangan minyak saat ini di pasar AS.

Dinamika Harga yang Mempengaruhi Perilaku Produsen

Dinamika harga minyak memainkan peran penting dalam keputusan produsen minyak AS. Harga satu barel WTI telah menguji level dukungan signifikan, terutama rata-rata pergerakan 200 minggu—titik penting yang memisahkan pasar bullish dari pasar bearish selama lima tahun terakhir. Meskipun upaya dari pihak bullish untuk menghentikan penurunan harga yang cepat, aktivitas perdagangan terbaru menunjukkan situasi yang berisiko, di mana penurunan lebih lanjut bisa terjadi jika para trader tidak melihat dukungan fundamental untuk harga stabil.

Selama minggu terakhir, pihak bullish berhasil menghentikan penurunan yang signifikan; namun, pelaku pasar tetap waspada. Hasil dari sesi perdagangan mendatang akan menjadi kunci dalam menentukan apakah pasar minyak telah mencapai dasarnya atau berada di ambang perubahan rezim pasar yang mengingatkan pada krisis sebelumnya pada awal 2020 atau pertengahan 2014.

Pengaruh Pemerintah dan Harapan Masa Depan

Iklim bearish saat ini dalam harga minyak dapat mempercepat pengisian Strategic Petroleum Reserve, yang dapat berpotensi menetapkan lantai harga. Namun, ini tetap menjadi risiko daripada hasil yang pasti. Para analis menyebutkan bahwa pemerintah AS mungkin lebih memilih untuk membiarkan harga minyak dan gas tetap tidak terkendali, terutama dengan pemilihan November yang akan datang, dengan demikian berupaya untuk memperbaiki lanskap inflasi.

Menambah tekanan pada harga minyak adalah komitmen terbaru OPEC+ untuk meningkatkan produksi. Investasi dalam peningkatan produksi oleh anggota OPEC, bersamaan dengan adanya "shadow barrels" yang belum mencapai pasar, menimbulkan tekanan harga tambahan pada minyak.

Para analis memantau dengan cermat dinamika ini, karena potensi peningkatan produksi dari OPEC+ dan revisi terus-menerus dari perkiraan permintaan global oleh lembaga-lembaga besar dapat menyebabkan penurunan lebih lanjut dalam harga minyak. Dinamika pasar minyak menunjukkan keseimbangan yang rapuh yang ditandai oleh faktor geopolitik, tingkat produksi, dan sentimen pasar.

Dampak Lebih Luas bagi Investor

Penurunan aktivitas pengeboran dan harga minyak yang turun menimbulkan skenario hati-hati bagi investor di pasar valuta asing. Karena harga minyak memengaruhi indikator ekonomi, perubahan dalam pasokan dan permintaan minyak dapat berdampak signifikan pada penilaian mata uang. Mengingat kondisi pasar minyak saat ini, para trader disarankan untuk tetap waspada terhadap fluktuasi harga minyak mentah.

Secara historis, sektor energi telah berperan sebagai pemain fundamental dalam pasar lebih luas, memengaruhi segalanya mulai dari tingkat inflasi hingga nilai dolar AS. Oleh karena itu, perkembangan geopolitik, penyesuaian kebijakan OPEC, dan tingkat produksi domestik akan menjadi faktor kritis ke depan.

Ke depan, pasar minyak akan tetap rentan terhadap berbagai pengaruh, mulai dari tingkat produksi dalam negeri hingga kondisi ekonomi internasional dan peristiwa geopolitik. Saat ini, prospek harga minyak tetap waspada, dengan para pedagang mengharapkan volatilitas sebagai respons terhadap tingkat inventaris yang fluktuatif, strategi penetapan harga oleh OPEC+, dan pergeseran terus-menerus dalam sentimen pasar.

Sebagai kesimpulan, penurunan signifikan dalam aktivitas pengeboran AS yang dipadukan dengan harga minyak rendah yang berlaku menunjukkan lanskap yang menantang bagi produsen. Saat para pedagang dan investor menavigasi lingkungan yang tidak pasti ini, perhatian harus diberikan baik pada kondisi pasar yang segera maupun implikasi ekonomi yang lebih luas.

Sumber Informasi yang Relevan: