Ringkasan: Indeks Kepercayaan Konsumen AS naik menjadi 102 pada bulan November, mencerminkan pemulihan sentimen konsumen setelah revisi angka Oktober.
Utama: The Conference Board melaporkan pada 28 November 2023, bahwa Indeks Kepercayaan Konsumen AS (CCI) naik menjadi 102,0 pada bulan November dari revisi 99,1 pada bulan Oktober, menunjukkan peningkatan sentimen konsumen di tengah lanskap ekonomi yang menantang.
Kenaikan dalam CCI mengungkapkan wawasan kritis tentang prospek ekonomi di kalangan konsumen AS. Angka November naik dari nilai Oktober sebelumnya sebesar 102,6, yang disesuaikan ke bawah.
Rilis CCI menandai gambaran penting tentang perilaku dan sentimen konsumen, yang banyak ekonom anggap sebagai hal yang penting untuk memprediksi tren ekonomi. Pembacaan di atas 100 menandakan kepercayaan konsumen yang lebih kuat dibandingkan dengan baseline yang dibentuk pada tahun 1985.
Kepercayaan konsumen memainkan peran penting dalam lanskap ekonomi karena pengeluaran konsumen menyumbang sekitar 70% dari GDP AS. Oleh karena itu, fluktuasi dalam sentimen konsumen dapat secara langsung memengaruhi pertumbuhan ekonomi. Ketika konsumen merasa percaya diri, mereka lebih cenderung untuk menghabiskan uang untuk pembelian besar, yang meningkatkan aktivitas ekonomi.
Peningkatan CCI dapat menunjukkan kepercayaan dalam penyerapan tekanan inflasi dan pasar kerja yang stabil, yang sangat penting untuk menjaga pengeluaran konsumen. "Peningkatan indeks kepercayaan konsumen bisa menunjukkan pemulihan ekonomi yang stabil karena orang lebih cenderung untuk melakukan pembelian," komentar seorang ekonom yang akrab dengan tren konsumen.
Setelah rilis CCI, Indeks Dolar AS tetap stabil di sekitar 103,00, diperdagangkan di level terendah bulanan. Meskipun CCI positif umumnya dianggap sebagai sinyal bullish untuk ekonomi, mata uang tidak menunjukkan fluktuasi nilai yang signifikan secara langsung, mencerminkan sentimen hati-hati yang berkelanjutan di kalangan investor forex yang terus menganalisis indikator ekonomi.
Analisis pasar mencatat bahwa CCI berfungsi sebagai indikator ekonomi utama yang dapat sangat memengaruhi keputusan kebijakan moneter yang dibuat oleh Federal Reserve. Peningkatan berkelanjutan dalam kepercayaan konsumen dapat mengarah pada peningkatan penjualan ritel, yang pada gilirannya dapat merangsang penciptaan lapangan kerja dan ekspansi ekonomi.
Indeks Kepercayaan Konsumen berasal dari survei bulanan yang dilakukan oleh Conference Board, yang mengukur sikap konsumen terhadap ekonomi. Biasanya, pertanyaan survei berfokus pada:
Data yang dikumpulkan dari sekitar 5.000 rumah tangga di AS membentuk CCI. Karakteristik yang mencolok dari indeks ini adalah kemampuannya untuk menunjukkan kinerja ekonomi di masa depan; secara historis, peningkatan dalam CCI telah mendahului kenaikan pengeluaran konsumen dan pertumbuhan GDP.
CCI dibandingkan dengan nilai titik 100, yang dibentuk pada tahun 1985. Pembacaan di atas baseline ini menunjukkan optimisme, sementara angka di bawah menunjukkan pesimisme. Mengingat tantangan ekonomi terkini, seperti lonjakan inflasi dan ketidakpastian di pasar global, pelacakan kepercayaan konsumen telah mendapatkan kepentingan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Sejak pandemi COVID-19, sentimen konsumen telah mengalami fluktuasi dramatis, berayun antara ketakutan dan optimisme hati-hati. Angka saat ini mencerminkan basis konsumen yang tangguh, dikuatkan oleh kondisi ekonomi yang membaik dan potensi stabilisasi inflasi.
Melihat ke depan, para ekonom menyarankan kewaspadaan meskipun terjadi peningkatan kepercayaan konsumen pada bulan November. Tingkat inflasi yang tinggi dan potensi perketatan moneter oleh Federal Reserve masih menimbulkan risiko berlanjut terhadap pengeluaran konsumen.
Para ahli psikologi konsumen mencatat bahwa sementara sentimen telah membaik, kecenderungan aktual untuk berbelanja bisa terhambat oleh ketidakpastian yang masih mengendap seputar stabilitas pekerjaan, pertumbuhan upah, dan biaya hidup. Wawasan dari tren kepercayaan konsumen masa lalu menunjukkan bahwa penurunan signifikan kembali di bawah angka 100 bisa mencegah masyarakat yang berpikiran untuk berbelanja karena goncangan ekonomi yang tak terduga dapat menciptakan dampak negatif dan langsung pada pandangan konsumen.
CCI tidak hanya berfungsi sebagai detak nadi sentimen konsumen tetapi juga sebagai alat ramalan untuk bisnis dan pembuat kebijakan. Bisnis sering menyesuaikan strategi mereka berdasarkan harapan konsumen, sementara pemerintah mungkin merespons dengan langkah-langkah ekonomi untuk memperkuat kepercayaan konsumen selama masa penurunan.
Dampak potensial dari sentimen konsumen terhadap kebijakan ekonomi dan perilaku pasar tidak bisa dianggap remeh. Saat analis keuangan terus memantau tren ini, posisi strategis dalam forex dan investasi lainnya akan semakin bergantung pada wawasan konsumen yang berasal dari indikator seperti CCI.
Kenaikan menjadi 102 dalam Indeks Kepercayaan Konsumen pada bulan November menunjukkan pemulihan dalam sentimen konsumen AS,