Cari

GBP/USD Turun di Bawah 1.30 di Tengah Volatilitas Pasar dan Pemeriksaan Data Ekonomi

London, UK - Pasangan mata uang GBP/USD kembali turun di bawah level 1.3000 pada hari Senin ketika dolar AS mendapatkan kekuatan kembali, menyusul komentar dari pejabat Federal Reserve yang menyarankan laju pemotongan suku bunga yang lebih lambat, yang telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor menjelang minggu sibuk dengan data ekonomi kunci dan diskusi bank sentral.

  

GBP/USD Menguji Tren Terendah Baru

  Poundsterling Inggris memulai minggu perdagangan baru di bawah tekanan, dengan pasangan GBP/USD turun setengah persen, diperdagangkan sekitar 1.2982. Penurunan ini mengikuti upaya gagal untuk bertahan di atas level psikologis penting 1.3000, karena peserta pasar berhati-hati sebelum minggu yang padat dengan penampilan dari pejabat bank sentral, terutama Gubernur Bank of England (BoE) Andrew Bailey, dan rilis data indeks manajer pembelian global (PMI) yang krusial.

  Gubernur Bailey dijadwalkan berbicara pada hari Selasa di Forum Regulasi Global Bloomberg di New York, yang diharapkan menarik perhatian besar dari para trader. Komentar beliau menjelang akhir hari setelah penilaian kebijakan moneter terbaru BoE bisa mempengaruhi dinamika perdagangan GBP. Selain itu, rilis berkelanjutan data PMI global pada hari Kamis, dengan data Inggris diantisipasi pertama, bisa memberikan wawasan tentang kesehatan ekonomi Inggris.

  Analisis memperkirakan penyesuaian turun sedikit dalam aktivitas Inggris, dengan PMI layanan Oktober diperkirakan turun dari 52.4 menjadi 52.2, mencerminkan penurunan momentum ekonomi secara umum. Latar belakang ketidakpastian ekonomi ini berkontribusi pada bias bearish dalam perdagangan GBP/USD.

  

Sentimen Pasar Dipengaruhi oleh Komentar Fed

  Komentar terbaru dari pejabat Federal Reserve mengenai potensi perlambatan laju pemotongan suku bunga telah berkontribusi pada penguatan dolar AS terhadap poundsterling. Sentimen investor sangat dipengaruhi oleh interaksi antara kebijakan moneter AS dan indikator ekonomi global, menyebabkan spekulasi dan kehati-hatian meningkat menjelang rilis data ekonomi kunci. Lonjakan dolar ini signifikan, mengarah pada apa yang beberapa analis sebut sebagai "pemulihan dolar."

  Pemulihan pound sebelumnya tiba-tiba terhenti, mendorong para trader untuk mengevaluasi posisi mereka dan mempertimbangkan implikasi dari lanskap ekonomi AS dan Inggris terhadap pergerakan mata uang. Ketidakpastian seputar penyesuaian suku bunga masa depan dari BoE, bersama dengan keputusan suku bunga de facto dari Fed, kemungkinan akan menjaga momentum pound terkendali minggu ini.

  

Sinyal Analisis Teknik Menunjukkan Kelemahan Berlanjut

  Dari perspektif teknis, pasangan GBP/USD tetap dalam tren bearish, saat ini diperdagangkan di bawah rata-rata pergerakan eksponensial 50 hari (EMA) pada 1.3089, menandakan bahwa tekanan penjualan mungkin akan berlanjut. Level dukungan utama berikutnya dapat ditemukan di 1.2845, bersamaan dengan EMA 200 hari, yang dapat bertindak sebagai lantai potensial untuk momentum penurunan lebih lanjut.

  Jika beruang terus mempengaruhi pasangan mata uang ini, pelanggaran terhadap level dukungan jangka panjang penting ini bisa memicu penurunan tambahan, mungkin menuju ambang 1.2800. Indikator MACD (Moving Average Convergence Divergence) saat ini menyoroti momentum negatif berkelanjutan, karena garis MACD tetap di bawah garis sinyalnya, memperkuat pandangan bearish. Penutupan harian di bawah 1.2900 akan lebih menguatkan sentimen bearish ini, sementara pemulihan di atas 1.3100 diperlukan untuk menghidupkan kembali prospek bullish.

  

Peran Bank of England dalam Dinamika Pasar

  Bank of England (BoE) memainkan peran penting dalam membentuk dinamika pound melalui keputusan kebijakan moneternya. Bertugas untuk menjaga inflasi sekitar target 2%, tindakan BoE dipantau secara ketat oleh peserta pasar. Saat ini, bank tersebut mempertahankan tingkat dasar sebesar 4.5%, dengan setiap perubahan kebijakan moneter yang akan datang bergantung pada lanskap ekonomi yang berkembang.

  Penyesuaian suku bunga oleh BoE memiliki implikasi langsung terhadap nilai pound. Lingkungan suku bunga yang lebih tinggi biasanya menarik investasi asing, memperkuat pound, sementara suku bunga yang lebih rendah dapat mengakibatkan permintaan GBP yang berkurang. Komentar yang diantisipasi dari Gubernur Bailey kemungkinan akan memberikan kejelasan lebih lanjut tentang sikap BoE dan lintasan kebijakannya di masa depan.

  Data ekonomi terbaru telah menunjukkan fluktuasi dalam tingkat pertumbuhan Inggris, yang lebih menegaskan pentingnya kebijakan moneter dalam memengaruhi kinerja GBP. Metrik kunci seperti pertumbuhan PDB, tingkat pengangguran, dan sentimen ekonomi adalah faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh BoE saat menentukan suku bunga dan langkah-langkah kebijakan lainnya.

  

Mengantisipasi: Indikator Ekonomi Kunci

  Pedagang dan analis akan secara cermat mengevaluasi indikator ekonomi yang akan datang dan pidato bank sentral sepanjang minggu ini. Saat pasar bereaksi terhadap narasi yang berkembang, pedagang GBP/USD perlu tetap terinformasi tentang pembaruan ekonomi baik domestik maupun global. Data PMI yang diantisipasi, dikombinasikan dengan komentar bank sentral, akan berperan sebagai penggerak pasar yang krusial, berpotensi memengaruhi nilai tukar GBP/USD.

  Dengan memperhatikan bagaimana peristiwa-peristiwa ini berkembang, pedagang dapat lebih baik memposisikan diri di pasar valuta asing, terutama selama minggu yang penuh volatilitas ini yang sarat dengan berita potensial yang dapat menggerakkan pasar. Jika sentimen positif mendorong tren bullish setelah pernyataan Gubernur Baileys atau data PMI yang menggembirakan, GBP bisa mendapatkan kekuatan kembali terhadap dolar. Sebaliknya, data yang mengecewakan bisa memperparah penjualan.