Ringkasan Berita: GBP/USD melanjutkan tren penurunannya, turun di bawah level 1.3150, karena dinamika pasar bergeser di tengah indikator ekonomi AS dan sinyal bercampur dalam prospek perdagangan jangka pendek.
Pimpinan: Pasangan mata uang GBP/USD telah memperpanjang tren penurunannya selama tiga hari berturut-turut, diperdagangkan di bawah level kritis 1.3150 pada 30 Agustus 2023, sebagian besar karena data inflasi AS yang konsisten dan pergeseran sentimen pasar yang menunjukkan potensi pemotongan suku bunga dari Federal Reserve AS.
Pada akhir Agustus 2023, nilai tukar GBP/USD telah mengalami volatilitas yang signifikan, mencerminkan sentimen ekonomi yang lebih luas. Data ekonomi AS terbaru, khususnya angka inflasi, telah berdampak signifikan pada harapan trader. Indikator inflasi yang menjadi acuan Federal Reserve AS memenuhi harapan pasar, memicu spekulasi bahwa Fed mungkin akan menurunkan suku bunga dalam pertemuan September mendatang. Perubahan ini telah berkontribusi pada pergerakan turun dalam pasangan GBP/USD.
GBP/USD baru-baru ini diperdagangkan sekitar 1.3149, menandai penurunan yang moderat sebesar 0.14%. Penurunan ini mengikuti level terendah harian dan mingguan yang tercatat di 1.3129, menyoroti perjuangan pasangan ini saat mencoba untuk stabil dalam lingkungan perdagangan yang volatile.
Saat ini, indikator teknis menunjukkan gambaran yang rumit untuk GBP/USD. Pada grafik harian, pasangan ini cenderung naik, meskipun mengalami penurunan baru-baru ini menuju area 1.3120. Namun, indeks kekuatan relatif (RSI) jangka pendek menunjukkan sinyal bercampur, mengindikasikan tekanan beruang potensial.
Analisis harga per jam menunjukkan bahwa GBP/USD tetap berada dalam tren bearish, diperdagangkan di bawah rata-rata pergerakan 50, 100, dan 200 jam (HMAs). Penjual fokus pada level terendah Jumat lalu di 1.3108, yang jika ditembus, dapat memfasilitasi pergerakan menuju level signifikan secara psikologis di 1.3100. Dukungan tambahan dapat diamati di dekat titik rendah sebelumnya yang tercatat pada bulan Agustus, yaitu 1.3076 dan 1.3052.
Bagi trader yang mempertimbangkan titik masuk atau strategi keluar, mengidentifikasi level kritis dalam GBP/USD sangat penting:
Level Resistance Langsung:
1.3148 (200-HMA)
1.3182 (50-HMA)
1.3200
Level Support Langsung:
1.3108
1.3100
1.3076
1.3052
Jika pembeli berhasil mendapatkan kembali 200-HMA di 1.3148, itu bisa menjadi sinyal pemulihan potensial menuju level resistensi yang lebih tinggi, mendorong momentum bullish. Sebaliknya, perdagangan yang berkelanjutan di bawah level dukungan yang dicatat dapat memicu penurunan lebih lanjut.
Pergerakan saat ini dari GBP/USD tidak hanya mencerminkan faktor teknis tetapi juga menunjukkan narasi ekonomi yang lebih luas yang memengaruhi pasangan mata uang. Trajectory pound Inggris sering dipengaruhi oleh data ekonomi yang muncul dari Inggris, termasuk tingkat inflasi, angka ketenagakerjaan, dan komentar dari Bank of England (BoE). Penilaian terbaru telah menyarankan bahwa BoE mungkin akan mengadopsi sikap yang lebih dovish, mengimplikasikan respons yang lebih lambat terhadap kondisi ekonomi dibandingkan dengan Fed.
Peserta pasar sangat sadar akan indikator ekonomi yang akan dirilis, termasuk data manufaktur AS dan angka ketenagakerjaan. Laporan-laporan mendatang ini dapat mengarahkan harapan seputar kebijakan moneter jika menunjukkan hasil yang lebih kuat dari yang diharapkan, yang potensial mendukung dolar lebih lanjut terhadap pound.
Saat lanskap keuangan berkembang, investor valuta asing diimbau untuk tetap waspada terhadap indikator teknis dan fundamental ekonomi. Prospek GBP/USD tampaknya bergantung pada beberapa faktor kunci dalam beberapa minggu mendatang:
Data Ekonomi AS: Kinerja rilis penting seperti Non-Farm Payrolls (NFP) dan indeks inflasi dapat secara signifikan memengaruhi kekuatan dolar.
Respon Bank of England: Setiap komentar atau perubahan kebijakan dari BoE yang menunjukkan pelonggaran moneter di masa depan dapat memengaruhi ketahanan pound terhadap dolar.
Sentimen Pasar: Keyakinan investor dalam pemulihan ekonomi, terutama mengenai potensi resesi atau kekhawatiran inflasi, akan terus memainkan peran kunci dalam membentuk dinamika pasar untuk GBP/USD.
Penurunan saat ini pasangan GBP/USD di bawah 1.3150 menunjukkan periode volatilitas yang meningkat, mencerminkan tidak hanya sentimen trader tetapi juga kondisi ekonomi yang lebih luas. Saat indikator teknis memberikan gambaran yang bervariasi, para trader disarankan untuk tetap waspada terhadap rilis data pasar yang akan datang yang dapat lebih lanjut memengaruhi penilaian mata uang. Pemantauan terus-menerus terhadap sinyal ekonomi AS dan Inggris sangat penting untuk strategi perdagangan yang terinformasi di pasar forex ke depan.
Sumber: