Ringkasan Berita: Data akhir inflasi dan neraca transaksi berjalan dari kawasan euro akan dirilis pada Selasa, memicu minat di kalangan investor forex.
Teras: Investor Zona Euro dengan antusias menanti data akhir inflasi dan neraca transaksi berjalan yang dijadwalkan rilis pada Selasa pukul 05.00 ET, di mana ekspektasi menunjukkan inflasi Agustus akan bertahan di level 5,3%, disertai data perdagangan krusial dari Swiss dan Austria yang mengungkap surplus perdagangan signifikan dan kenaikan inflasi harga konsumen.
Pada Selasa, serangkaian indikator ekonomi kunci dijadwalkan rilis yang dapat sangat mempengaruhi pasar forex. Pukul 02.00 ET, kantor bea cukai Swiss akan mengeluarkan data perdagangan luar negeri Agustus, menyusul surplus perdagangan CHF 2,6 miliar yang dilaporkan pada Juli. Informasi ini dapat berdampak pada valuasi mata uang, khususnya franc Swiss, seiring trader mencerna implikasinya bagi kekuatan ekonomi.
Menyusul data Swiss, pada pukul 03.00 ET, angka inflasi akhir dari Austria diperkirakan akan keluar. Estimasi awal menunjukkan kenaikan inflasi harga konsumen menjadi 7,5% pada Agustus dari 7,0% di Juli, memicu kekhawatiran atas stabilitas harga di wilayah tersebut.
European Central Bank (ECB) kemudian akan mempublikasikan data neraca transaksi berjalan kawasan euro untuk Juli pada pukul 04.00 ET. Surplus neraca transaksi berjalan diperkirakan mencapai EUR 30,2 miliar, menurun dari EUR 35,84 miliar yang tercatat pada Juni. Penurunan ini dapat mengindikasikan melambatnya aktivitas ekonomi yang perlu dipantau ketat oleh investor forex, karena angka seperti ini mempengaruhi persepsi ketahanan ekonomi.
Pada pukul 05.00 ET, Eurostat akan mengonfirmasi data akhir indeks harga konsumen (IHK) kawasan euro untuk Agustus, di mana konsensus memperkirakan inflasi akan bertahan di 5,3%, tidak berubah dari bulan sebelumnya. Data ini akan sangat krusial bagi trader forex karena memberikan wawasan tentang potensi tindakan kebijakan moneter ECB.
Tingkat inflasi tahunan di Zona Euro menunjukkan fluktuasi dari waktu ke waktu. Setelah mencapai puncak inflasi di atas 10,60% pada Oktober 2022, inflasi memasuki fase stabilisasi sejak pertengahan 2023. Menurut Eurostat, tingkat inflasi Zona Euro turun menjadi 2,40% pada akhir Desember 2024. Pada Januari 2025, inflasi sedikit meningkat menjadi 2,50%, terutama didorong oleh kenaikan harga energi, memberikan gambaran beragam tentang dinamika inflasi menjelang periode saat ini.
Investor tidak hanya akan memperhatikan angka yang akan datang tetapi juga tren inflasi bulanan. Misalnya, tingkat inflasi Zona Euro tercatat 2,80% pada Januari 2024, dibandingkan dengan 2,90% pada Desember 2023, mencerminkan tren pelonggaran umum. Namun, ekspektasi inflasi tetap fluktuatif karena ketidakpastian geopolitik dan perubahan harga energi. Inflasi inti, yang tidak termasuk makanan dan energi, tetap stabil di 2,7% hingga Januari 2025.
Tren inflasi inti sangat signifikan bagi ECB. Data terbaru menunjukkan bahwa dengan fluktuasi harga energi, inflasi inti dapat membantu mengukur tekanan inflasi mendasar dalam perekonomian. Jika inflasi inti tetap stabil sementara inflasi keseluruhan menurun, hal ini mungkin memberi ECB ruang untuk menyesuaikan strategi suku bunganya tanpa memicu ekspektasi inflasi berlebihan.
Dampak data inflasi terhadap pasar valuta asing sangat besar. Khusus bagi trader forex, sikap ECB terhadap suku bunga adalah yang terpenting. Mengingat rilis data yang akan datang, pasar berspekulasi tentang kemungkinan pemotongan lebih lanjut suku bunga ECB, terutama jika inflasi menunjukkan tanda-tanda mendingin. Prediksi menunjukkan kemungkinan pemotongan suku bunga 25 basis points pada pertemuan ECB mendatang tanggal 17 April 2025, dengan harga pasar mengindikasikan 82% kemungkinan langkah tersebut, mengingat data inflasi yang lebih rendah dari perkiraan.
Saat trader mempersiapkan diri untuk rilis Selasa, mereka harus mempertimbangkan bagaimana data inflasi sebelumnya mempengaruhi pasar forex. Misalnya, fluktuasi euro terhadap dolar sering mencerminkan perubahan kebijakan ECB yang diantisipasi, dengan inflasi yang lebih tinggi biasanya mengarah pada peningkatan imbal hasil dan penguatan euro.
Secara ringkas, rilis yang diantisipasi dari data akhir inflasi dan neraca transaksi berjalan pada Selasa ini memiliki implikasi signifikan bagi trader forex, khususnya yang berfokus pada euro terhadap berbagai mata uang. Saat ECB menavigasi tekanan inflasi pascapandemi, trader valas akan tetap waspada terhadap tren data yang mempengaruhi sentimen pasar dan kebijakan moneter. Mengingat potensi perubahan ekspektasi pasar dan pergerakan reaksioner dalam pasangan mata uang, tetap terinformasi tentang indikator ekonomi akan sangat penting untuk membuat keputusan investasi strategis dalam lanskap keuangan kawasan euro.
Sumber: