Ringkasan Berita: Pasangan mata uang AUD/USD turun di bawah 0,6500, mencapai level terendahnya dalam hampir dua minggu karena permintaan besar terhadap dolar AS dan angka CPI Australia yang mengecewakan.
Pimpinan: Nilai tukar AUD/USD turun di bawah level psikologis kunci 0,6500 selama sesi Eropa awal pada Selasa, 28 Februari 2024, ketika para trader bereaksi terhadap permintaan kuat terhadap dolar AS dan data Indeks Harga Konsumen (CPI) Australia yang lebih rendah dari yang diharapkan, memicu kekhawatiran terkait kebijakan moneter Bank Sentral Australia (RBA).
Pasangan AUD/USD menghadapi tekanan jual yang signifikan setelah sesi perdagangan yang tidak berarah pada hari sebelumnya. Harga spot, setelah kembali di bawah level 0,6500, terlihat rentan terhadap penurunan lebih lanjut di tengah kekuatan USD yang lebih luas. Manuver ini sebagian besar disebabkan oleh reaksi awal pasar terhadap data ekonomi terkini dan harapan spekulatif mengenai sikap suku bunga Federal Reserve.
Biro Statistik Australia (ABS) mengungkapkan bahwa CPI utama meningkat sebesar 3,4% year-on-year pada bulan Januari, sesuai dengan level terendah dua tahun yang ditetapkan pada Desember 2021. Bersama dengan CPI inti, yang turun menjadi 4,1% dari sebelumnya 4,2%, angka-angka ini memicu spekulasi bahwa tekanan inflasi di Australia bisa berkurang lebih cepat dari yang diantisipasi. Akibatnya, probabilitas kenaikan suku bunga lain dari RBA telah berkurang, menambah tekanan lebih lanjut pada AUD.
Saat para trader menavigasi volatilitas dalam pasangan AUD/USD, lonjakan kuat dalam permintaan USD muncul sebagai respons terhadap potensi perubahan kebijakan moneter Federal Reserve. Reaksi awal pasar terhadap pesanan barang tahan lama AS yang mengecewakan terbukti singkat, dengan harapan bahwa Fed mungkin mempertahankan tingkat yang lebih tinggi lebih lama, sehingga memperkuat status dolar sebagai tempat perlindungan relatif.
Sentimen risiko global telah berubah secara drastis mengingat indikator ekonomi terkini, terutama setelah penarikan diri di pasar ekuitas. Ketakutan akan risiko ini memicu aliran menuju USD dengan mengorbankan mata uang berisiko seperti AUD. Para trader dengan cermat memantau data PDB AS kuartal keempat dan indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) yang dijadwalkan untuk akhir pekan ini untuk mengukur arah pasar.
Outlook untuk pasangan AUD/USD tetap tidak pasti karena para trader bersiap menghadapi laporan ekonomi berpengaruh. Rilis data PDB kuartal keempat AS dijadwalkan akan memberikan wawasan penting yang dapat memengaruhi baik USD maupun AUD, sementara komentar dari Fed juga dapat memberikan panduan tambahan mengenai jalur antisipasi suku bunga.
Penurunan saat ini dari pasangan AUD/USD menyoroti interaksi kompleks antara data ekonomi Australia domestik, sentimen risiko global, dan dinamika perubahan kebijakan moneter AS. Saat pasar mengantisipasi laporan ekonomi penting dari Australia dan Amerika Serikat, fokus tetap pada bagaimana perkembangan ini akan memengaruhi pergerakan mata uang di masa depan. Investor disarankan untuk tetap waspada dan menganalisis indikator ekonomi mendatang dengan cermat, karena hal ini akan sangat penting dalam membentuk outlook jangka pendek untuk nilai tukar AUD/USD.