Cari

Eskalasi Perang Dagang: Ketegangan AS dan China Meningkat di Tengah Volatilitas Pasar

Dalam situasi yang berkembang dengan kebijakan tarif agresif dari kedua negara, Amerika Serikat dan China tampaknya semakin mendekati konflik ekonomi penuh, memperburuk volatilitas di pasar keuangan global.

  Perkembangan terbaru dalam perang dagang yang sedang berlangsung antara AS dan China melihat pengurangan penghindaran risiko pasar setelah Departemen Perdagangan AS mengumumkan akan memberikan lisensi sementara untuk ekspor AS ke raksasa teknologi China, Huawei. Keputusan ini muncul setelah ketegangan yang meningkat, termasuk laporan terbaru yang menunjukkan bahwa Google akan mencabut akses ke layanan penting untuk Huawei, menandakan pergeseran signifikan dari sekadar sengketa dagang menuju persaingan geopolitik yang lebih dalam.

  Meskipun ada kelonggaran sementara untuk Huawei, suasana keseluruhan di pasar keuangan tetap waspada, mencerminkan ketidakpastian yang semakin besar karena kedua negara terus memperluas tarif pada ekspor masing-masing. Saham Asia menunjukkan ketahanan, dengan Indeks Komposit Shanghai naik 1,23%. Namun, prospek penyelesaian perdagangan tampaknya semakin jauh, dengan analis pasar sekarang memprediksi kemungkinan lebih besar dari ketegangan yang berkepanjangan dan potensi kegagalan negosiasi, seperti yang digarisbawahi oleh implikasi negatif dari putaran kenaikan tarif sebelumnya, yang mencapai $300 miliar yang dipertaruhkan.

  

Perkembangan Terbaru Menunjukkan Ketegangan yang Meningkat

  Ketegangan perdagangan kembali menyala setelah serangkaian eskalasi tarif agresif oleh kedua pemerintah sepanjang April yang melihat AS memberlakukan tarif besar. Setelah itu, langkah balasan China termasuk kenaikan tajam tarif pada berbagai produk Amerika, mengingatkan pada negosiasi sebelumnya yang telah mengarah pada perjanjian dagang Fase Satu yang ditandatangani pada Januari 2020. Optimisme sebelumnya seputar pembicaraan ini telah dikaburkan oleh tindakan terbaru yang menunjukkan pergeseran yang jelas dalam retorika dan strategi di kedua belah pihak.

  Eskalasi tarif telah memiliki implikasi konkret untuk pasar ekuitas. Misalnya, Indeks Standard & Poor's 500 mencatat penurunan signifikan sekitar 4% pada awal Mei, mencerminkan kekhawatiran investor atas pembuatan kesepakatan dagang yang berarti. Komunikasi terbaru dari Washington dan Beijing menunjukkan bahwa perjanjian komprehensif mungkin sudah di depan mata, tetapi ini digagalkan oleh mundurnya China dari ketentuan yang sebelumnya disepakati, semakin mempersulit potensi de-eskalasi.

  Selain itu, seiring dengan kenaikan tarif, volatilitas pasar juga meningkat. Khususnya, hubungan dagang AS dengan China, yang pernah menjanjikan pertumbuhan ekonomi bersama, sekarang menekankan ketakutan akan dampak ekonomi jangka panjang yang tergantung pada masalah yang belum terselesaikan. Taruhannya tinggi, dengan biaya impor produk konsumen yang sedang berlangsung diperkirakan akan naik tajam karena tarif diteruskan ke konsumen di berbagai sektor, termasuk teknologi dan pertanian.

  Di sektor pertanian, petani AS menghadapi lingkungan yang sangat keras karena tarif balasan dari China, sangat memengaruhi volume ekspor penting kedelai dan produk pertanian lainnya. Ini menciptakan kebutuhan mendesak untuk intervensi pemerintah dan paket bantuan potensial, terutama untuk petani yang berada di negara bagian kunci seperti Iowa dan Illinois.

  

Implikasi Domestik dan Internasional

  Perang dagang AS-China bukan hanya masalah transaksional; ini mencakup implikasi yang lebih luas untuk dinamika perdagangan global dan stabilitas yang dirasakan dari pasar internasional. Situasi ini menyoroti perbedaan mencolok dalam filosofi ekonomi, dengan AS menyarankan bahwa model ekonomi yang dikendalikan negara China menciptakan lapangan permainan yang tidak seimbang. Selain itu, kekhawatiran keamanan nasional terkait transfer teknologi tetap menjadi prioritas utama saat kedua negara bersaing untuk dominasi di sektor teknologi yang berkembang pesat.

  Dialog yang sedang berlangsung mengenai keamanan nasional, khususnya seputar teknologi dan sektor manufaktur canggih, tetap penuh ketegangan. Pemerintahan Biden mempertahankan banyak langkah tarif yang diberlakukan selama kepresidenan Trump sambil juga berusaha memberlakukan pembatasan baru pada teknologi sensitif yang dapat meningkatkan kemampuan militer China. Perang ekonomi ini tidak hanya menekan konsumen Amerika tetapi juga pasar global, dengan investor asing semakin waspada terhadap efek beruntun dari ketegangan yang meningkat antara dua kekuatan ekonomi ini.

  Sementara investor terus menilai pengaruh hubungan AS-China, banyak yang merenungkan bagaimana dinamika yang muncul dapat memengaruhi kinerja saham dan keselarasan pasar internasional.

  

Melangkah ke Depan

  Situasi perdagangan AS-China merupakan simbol dari hubungan kompleks yang dilapisi dengan keluhan historis, nasionalisme yang meningkat, dan persaingan strategis. Saat realitas tarif dan hambatan perdagangan meresap ke dalam kerangka operasional produsen dan eksportir global, para pemangku kepentingan berada di ambang pergeseran ekonomi yang signifikan.

  Potensi resolusi tetap tidak pasti, karena masalah sistemik yang dalam terkait akses pasar, transfer teknologi, dan praktik perdagangan yang adil tidak mungkin terselesaikan tanpa konsesi signifikan dari kedua belah pihak. Saat dampak ekonomi meluas, kebutuhan akan kesabaran strategis dan negosiasi yang cerdas tetap kritis. Akibatnya, komunitas keuangan akan terus memantau perkembangan dengan cermat, mengantisipasi jalur akhir menuju resolusi atau eskalasi konflik ekonomi.

  Prospeknya terutama tidak jelas, karena tekanan politik AS meningkat dalam konteks siklus pemilihan yang akan datang, berpotensi mengarahkan Gedung Putih ke kebijakan perdagangan yang lebih populis yang akan semakin memperdalam perpecahan dengan China. Selain itu, seruan baru untuk undang-undang yang bertujuan membatasi pengaruh China atas industri kritis dapat mempersulit negosiasi diplomatik, mendefinisikan lanskap hubungan bilateral di masa depan.

  Untuk bacaan lebih lanjut tentang hubungan perdagangan AS-China dan implikasi yang sedang berlangsung, Anda dapat merujuk ke sumber berikut:

  • [Perang Dagang China–Amerika Serikat -