logo
Bahasa Indonesia
Cari

Pembelian Emas PBoC Berlanjut: Implikasi bagi Pasar Global

Ringkasan Berita: Commerzbank memperkirakan Bank Rakyat Tiongkok (PBoC) akan tetap melakukan akuisisi emas dalam beberapa bulan mendatang, mendukung harga emas di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik.

Pimpinan Berita: Bank Rakyat Tiongkok (PBoC) diperkirakan akan mempertahankan strategi pembelian emasnya dalam beberapa bulan mendatang, menurut para ekonom di Commerzbank, menyusul penambahan signifikan sebesar 12 ton ke cadangan emasnya pada Februari 2024, membawa rangkaian pertumbuhan berkelanjutan hingga total 16 bulan berturut-turut di tengah meningkatnya risiko sanksi terkait investasi dolar AS dan euro.

Akumulasi Emas yang Terus Menerus oleh PBoC

PBoC terus meningkatkan cadangan emasnya sejak Februari 2023, menandai pergeseran strategis ke logam mulia tersebut di tengah kekhawatiran yang meningkat terkait ketegangan geopolitik dan sanksi keuangan. Para ekonom di Commerzbank memperkirakan bahwa tren ini akan berlanjut karena bank sentral berupaya mengurangi risiko yang terkait dengan aset dolarnya yang besar. Data terbaru menunjukkan bahwa pada Februari 2024, cadangan emas PBoC meningkat sekitar 390.000 ons, setara dengan sekitar 12 ton. Penambahan ini menandakan komitmen berkelanjutan terhadap akumulasi emas, kemungkinan dipengaruhi oleh kekhawatiran atas kemungkinan sanksi dari negara-negara Barat yang mungkin timbul dari implikasi terkait perang di Ukraina yang sedang berlangsung.

Secara historis, Tiongkok telah menjadi konsumen dan produsen emas terbesar di dunia, mencerminkan pergeserannya ke arah akumulasi emas sebagai cara untuk mendiversifikasi cadangan devisa dan menstabilkan ekonominya di tengah dinamika geopolitik yang fluktuatif. Hanya dalam setahun terakhir, Beijing dilaporkan telah mengakumulasi jumlah emas yang substansial, menggambarkan dorongan strategis menuju mendukung mata uangnya dengan aset yang kuat.

Risiko Geopolitik yang Mendorong Permintaan Emas

Di tengah potensi penggunaan aset Rusia yang dibekukan untuk rekonstruksi Ukraina, Tiongkok merasakan risiko yang semakin meningkat terkait investasi dalam mata uang asing, mendorong PBoC untuk memperkuat cadangan emasnya. Strategi ini tidak hanya berfungsi sebagai lindung nilai terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang asing tetapi juga memposisikan Tiongkok untuk memperkuat kedaulatan keuangannya dalam ekonomi global yang potensial didominasi oleh dolar. Emas berperan sebagai buffer terhadap risiko yang ditimbulkan oleh deposito dolar AS dan euro, yang semakin volatile akibat ketegangan geopolitik.

Tindakan Tiongkok mencerminkan tren lebih luas di kalangan bank sentral di seluruh dunia, saat mereka mengakumulasi emas untuk menstabilkan diri terhadap goncangan ekonomi yang tak terduga. Strategi diversifikasi cadangan sejalan dengan pola historis di antara ekonomi besar, di mana emas berperan sebagai aset lindung nila selama kondisi pasar yang bergejolak, memungkinkan negara untuk melindungi ekonominya dari goncangan eksternal. Akumulasi ini sangat penting mengingat Tiongkok memiliki lebih dari $3 triliun dalam aset cadangan, sebagian besar di antaranya dapat mengalami depresiasi tanpa dukungan yang memadai.

Implikasi dari Pembelian Emas yang Berkelanjutan

Para analis menyarankan bahwa akumulasi emas yang berkelanjutan oleh PBoC akan memberikan dukungan kuat bagi harga emas, yang potensial mendorongnya naik ketika Tiongkok terus menyerap volume besar logam tersebut. Memang, Commerzbank memperkirakan bahwa pembelian yang persisten dapat menghasilkan lintasan bullish bagi harga emas saat pasar merespons upaya stabilisasi Tiongkok di tengah kekhawatiran ekonomi yang meningkat.

Selain itu, jika Tiongkok mengumumkan angka substansial terkait cadangan emasnya yang sebenarnya, pasar bisa menyaksikan pergeseran sistemik, memicu pergerakan di pasar keuangan. Meskipun angka resmi mengungkapkan cadangan emas Tiongkok sekitar 1.948 ton, pihak dalam industri berspekulasi bahwa jumlah sebenarnya bisa jauh lebih tinggi, mengisyaratkan strategi pengurangan sengaja untuk mencegah gangguan pasar sambil memastikan keuntungan strategis di panggung internasional.

Melihat ke Depan: Posisi Strategis Tiongkok di Ekonomi Global

Saat Tiongkok bergerak melalui kompleksitas ketegangan geopolitik dan nilai tukar mata uang yang fluktuatif, strategi berkelanjutan PBoC untuk memperkuat cadangan emasnya memposisikan negara tersebut secara unik dalam lanskap ekonomi global. Strategi ini menegaskan ambisi Tiongkok untuk beralih ke kerangka moneter yang lebih stabil yang mungkin mengaitkan nilai mata uangnya dengan aset yang nyata seperti emas, mempromosikan keamanan dan kemandirian keuangan.

Komunitas perbankan sentral global dengan cermat mengamati perkembangan ini, karena hal tersebut dapat memiliki dampak yang berkelanjutan bagi masa depan kebijakan moneter. Masih harus dilihat apakah Tiongkok akan melakukan pergeseran kebijakan yang signifikan atau mengungkapkan perkiraan cadangan emas yang lebih tinggi sebagai respons terhadap tekanan ekonomi yang meningkat. Namun, lintasannya terlihat kokoh—PBoC diatur untuk melanjutkan serbuan pembelian emasnya, dengan demikian memperkuat posisi emas sebagai aset yang semakin penting dalam strategi Bank Sentral di seluruh dunia.

Sebagai kesimpulan, ketika ketidakpastian geopolitik terus berlanjut dan ekonomi global tetap volatile, pendekatan proaktif PBoC dalam mengakumulasi emas menunjukkan strategi adaptifnya untuk menjaga stabilitas ekonomi dan kekuatan mata uang. Investor dan analis sama-sama akan dengan cermat memperhatikan aktivitas pembelian PBoC yang akan datang dan dampak potensialnya terhadap harga emas dan pasar keuangan secara lebih luas.

Sumber Informasi yang Relevan:

  • [FXStreet]
  • [trading Economics]
  • [CEIC Data]