Cari

Harga Emas Turun Seiring Penguatan Dolar AS; Prospek Masa Depan Tetap Positif

Harga Emas Turun Seiring Penguatan Dolar AS; Prospek Masa Depan Tetap Positif

  Teras: Harga emas dibuka lebih rendah pada awal pekan ini seiring dengan meningkatnya permintaan terhadap dolar AS, meskipun ada antisipasi bahwa Federal Reserve akan memotong suku bunga pada September, yang dapat mendukung nilai logam kuning ini dalam jangka panjang.

  Isi Utama:

  Harga emas terus menurun pada hari Senin seiring dengan meningkatnya minat terhadap dolar AS. Penurunan ini terjadi setelah periode di mana emas mencapai level tertinggi sejak 22 Mei, menandakan potensi volatilitas dalam sesi perdagangan mendatang. Tekanan yang terlihat pada harga emas, yang dikaitkan dengan pemulihan moderat dolar AS, menunjukkan interaksi kompleks kekuatan pasar yang sedang berlangsung.

  Ekspektasi pasar terkait kebijakan moneter Federal Reserve mempengaruhi pasar emas. Analis mencatat bahwa ada kemungkinan lebih dari 90% bahwa Fed akan memulai siklus pemotongan suku bunga pada September 2024, didorong oleh prospek ekonomi yang lebih lemah dan data inflasi konsumen terbaru. Ekspektasi seperti ini umumnya berperan sebagai mekanisme pendukung bagi emas, yang secara tradisional dianggap sebagai aset safe-haven di tengah ketidakpastian ekonomi.

  Gejolak politik baru-baru ini yang berasal dari dugaan upaya pembunuhan terhadap mantan Presiden Donald Trump menambah lapisan ketidakpastian. Situasi ini telah berkontribusi menjaga harga emas relatif terkendali, karena investor mencari aset aman di masa turbulen. Reaksi pasar terhadap perkembangan politik sering mempengaruhi perilaku perdagangan, menyebabkan permintaan emas yang berfluktuasi.

  Dari perspektif teknis, emas menemukan dukungan substansial di sekitar ambang $2.390–$2.388. Peserta pasar menyarankan bahwa meskipun tekanan jual yang berlanjut dapat mendorong harga turun ke kisaran $2.358, peluang pembelian mungkin muncul ketika harga turun di bawah $2.400.

  Meskipun tren menurun, sentimen pasar yang lebih luas menunjukkan bahwa emas mungkin menantang puncak sebelumnya di sekitar $2.450. Breakout ke atas di atas swing high pekan lalu sekitar $2.425 dapat memicu minat beli baru, menunjukkan prospek bullish untuk harga emas dalam jangka pendek.

  Indikator Ekonomi dan Sentimen Pasar

  Data ekonomi terbaru yang diterbitkan oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS mengungkapkan kenaikan 2,6% dalam Indeks Harga Produsen (PPI) untuk permintaan akhir dibandingkan tahun sebelumnya, melampaui ekspektasi. Data ini memiliki implikasi untuk prakiraan inflasi dan selanjutnya untuk tindakan Federal Reserve dalam waktu dekat.

  Di tengah latar belakang ekonomi, kinerja ekonomi China juga memainkan peran penting dalam mempengaruhi sentimen pasar global. Laporan terbaru menunjukkan bahwa pertumbuhan PDB China melambat menjadi 4,7% pada Q2 2024, dibandingkan dengan 5,3% pada Q1. Selain itu, angka pertumbuhan penjualan ritel yang mengecewakan, hanya naik 2,0% year-on-year dibandingkan dengan yang diantisipasi 3,1%, semakin menegaskan tantangan yang dihadapi ekonomi China. Ketergantungan ekonomi geopolitik seperti ini memperkuat potensi volatilitas di seluruh pasar, secara langsung mempengaruhi emas dan dolar AS.

  Alasan di Balik Permintaan Dolar AS

  Penguatan dolar AS terutama dapat dikaitkan dengan tiga faktor signifikan:

  • Penawaran vs. Permintaan: Ekonomi AS yang kuat menarik investasi global, mengarah pada peningkatan permintaan dolar sebagai alat tukar.
  • Sentimen Pasar: Di masa krisis atau ketidakpastian, dolar biasanya berfungsi sebagai aset safe-haven, semakin meningkatkan permintaannya.
  • Indikator Ekonomi: Trader memantau dengan cermat statistik pemerintah seperti non-farm payrolls AS dan Baltic Dry Index, yang mencerminkan kesehatan ekonomi dan memberikan wawasan tentang kinerja dolar terhadap mata uang asing.
  •   Ketika investor memposisikan diri untuk pemilihan AS mendatang, analis di JPMorgan Chase mencatat lonjakan permintaan dolar. Minat kuat ini terwujud dalam aktivitas pasar opsi, menunjukkan lindung nilai terhadap eksposur mata uang yang sensitif terhadap hubungan perdagangan AS-China.

      Dinamika Pasar yang Mempengaruhi Harga Emas

      Saat ini, berbagai dinamika pasar sedang berlangsung, khususnya terkait perilaku investasi di tengah fluktuasi suku bunga. Karena Fed mempertahankan sikap dovish di tengah ketidakpastian politik dan ekonomi yang meningkat, daya tarik berkelanjutan obligasi AS tetap menjadi kunci. Secara khusus, ketika bank sentral mengintegrasikan emas ke dalam cadangan mereka, fluktuasi signifikan dalam suku bunga akan lebih lanjut menentukan pergerakan harga emas.

      Hubungan antara emas dan dolar telah terdokumentasi dengan baik; biasanya, dolar yang kuat berdampak negatif pada harga emas dan sebaliknya. Namun, lingkungan saat ini yang ditandai dengan ekspektasi dovish Fed mungkin melihat harga emas didukung meskipun dolar AS menguat. Ketika investor institusional menganalisis pola ini, strategi sering bergantung pada indikator teknis dan fundamental makroekonomi.

      Kesimpulan

      Secara ringkas, meskipun harga emas saat ini berada di bawah tekanan karena tingginya permintaan dolar AS, faktor-faktor yang mendasarinya mengisyaratkan potensi ketahanan emas seiring dengan tumbuhnya ekspektasi pemotongan suku bunga. Tindakan pembuat kebijakan yang digabungkan dengan reaksi pasar akan menjadi instrumental dalam membentuk jalur emas dalam beberapa bulan ke depan. Seiring dengan perkembangan kondisi pasar, investor yang cerdik akan mengawasi dengan cermat perkembangan indikator ekonomi AS, lanskap geopolitik, dan keputusan kebijakan moneter Fed untuk menavigasi tantangan potensial dalam ruang perdagangan forex.

      Sumber: