Cari

Pasar Tenaga Kerja Inggris Mengejutkan dengan Kekuatannya, Namun Tertinggal di Belakang Kinerja AS

Pasar Tenaga Kerja Inggris Mengejutkan dengan Kekuatan, Namun Tertinggal di Belakang Kinerja AS

  Ringkasan Berita: Pasar tenaga kerja Inggris menunjukkan ketahanan dengan kenaikan klaim pengangguran yang lebih lambat dari perkiraan, tetapi masih tertinggal di belakang pasar tenaga kerja yang lebih kuat di AS.

  Terdepan: Data terbaru pasar tenaga kerja mengungkapkan bahwa pasar tenaga kerja Inggris berkinerja lebih kuat dari yang diharapkan, dengan klaim pengangguran meningkat sebanyak 23.700 pada Agustus, jauh lebih rendah dari perkiraan kenaikan sebesar 95.500, meskipun tetap lebih lemah dibandingkan dengan kinerja kuat pasar tenaga kerja AS.

  Isi Utama:

  Kantor Statistik Nasional Inggris (ONS) melaporkan penurunan yang signifikan dalam tingkat klaim pengangguran bulan lalu, menandai serangkaian indikator positif yang menunjukkan pasar tenaga kerja yang stabil. Pada Agustus, klaim pengangguran hanya meningkat sebanyak 23.700, jauh lebih baik dari perkiraan 95.500 yang ditetapkan oleh analis pasar, dan jauh lebih baik dari kenaikan 102.300 yang terjadi pada bulan sebelumnya.

  Meskipun ada pergeseran positif ini, tingkat pertumbuhan klaim tetap mengkhawatirkan, karena menandakan peningkatan tercepat sejak krisis pengangguran yang dalam pada tahun 2020 dan keruntuhan keuangan pada tahun 2008. Statistik terbaru ini menunjukkan bahwa meskipun perlambatan dalam klaim pengangguran disambut baik, masalah mendasar di pasar tenaga kerja tetap ada.

  Pedagang mata uang bereaksi terhadap data ketenagakerjaan, memberikan dukungan sementara untuk pound sterling (GBP). Setelah pengumuman, GBP/USD diperdagangkan di sekitar 1,3050, menyoroti upaya bullish untuk membangun koreksi baru-baru ini dan menikmati keuntungan lebih lanjut ke depan.

  Bersamaan dengan membaiknya data klaim, pertumbuhan upah di Inggris juga menunjukkan tren yang oleh analis digambarkan sebagai alasan untuk optimisme yang hati-hati. Untuk tiga bulan hingga Juli, pertumbuhan upah rata-rata tercatat sebesar 4%, perlambatan yang jelas dari 4,6% yang dicatat pada bulan sebelumnya, dan turun signifikan dari 5,7% dua bulan sebelumnya. Namun, pertumbuhan upah ini terus melampaui inflasi, yang diukur sebesar 2,2% tahun-ke-tahun.

  Analis pasar tetap skeptis tentang implikasi angka-angka ini terhadap pergeseran kebijakan moneter yang akan datang oleh Bank of England. Komitmen terhadap perubahan suku bunga minggu depan tetap tidak berubah, meskipun pemotongan suku bunga diperkirakan akan terjadi pada November, karena tekanan ekonomi yang berkelanjutan menunjukkan potensi untuk pelonggaran lebih lanjut.

  "Saat kita memulai tahun baru, ini adalah tahun yang redup untuk pasar tenaga kerja Inggris," kata Jon Holt, CEO KPMG, mencerminkan sentimen kehati-hatian saat perusahaan menghadapi kenaikan biaya dan tekanan ekonomi.

  Ke depan, data ini tampaknya menjadi pendahuluan untuk tinjauan iklim ekonomi yang akan datang. Pasar menunggu pembaruan yang akan datang, termasuk metrik inflasi yang akan dirilis pada Rabu pagi, kemungkinan akan membentuk pergerakan mata uang segera dan strategi ekonomi yang lebih luas yang diadopsi oleh Bank of England.

  Perbandingan internasional menggarisbawahi tren yang mengkhawatirkan bagi Inggris karena tertinggal di belakang pasar tenaga kerja AS. Meskipun ekonomi yang berjuang, Amerika melaporkan pertumbuhan lapangan kerja yang berkelanjutan, memaksa Bank of England untuk mempertimbangkan pelonggaran kebijakan yang mendesak untuk mempertahankan integritas kompetitif dengan mitra transatlantiknya. Kenaikan biaya dapat menghambat momentum Inggris di pasar tenaga kerja global yang semakin kompetitif.

  Tim analis FXPro menyoroti dinamika ini - karena angka tenaga kerja AS yang kuat memperbesar urgensi penyesuaian kebijakan Inggris, kekuatan bearish kemungkinan akan muncul untuk GBP/USD. Dengan indikator ekonomi yang lebih luas menunjukkan tanda-tanda penurunan permintaan dan peningkatan pengangguran, tekanan untuk manajemen yang efektif terhadap dinamika tenaga kerja Inggris tetap sangat penting.

  Sementara itu, wawasan spesifik sektor mengungkapkan bahwa lanskap rekrutmen Inggris sedang berubah. Laporan pasar tenaga kerja Inggris oleh KPMG dan Recruitment & Employment Confederation (REC) menggambarkan kontraksi lebih lanjut dalam aktivitas rekrutmen karena biaya upah yang tinggi dan variabel ekonomi eksternal sangat membebani ekspektasi perekrutan. Neil Carberry, CEO REC, menggema nada kehati-hatian Holt mengenai niat perekrutan yang tetap tertekan di tengah ketidakpastian fiskal, menyebabkan banyak bisnis mengadopsi sikap perekrutan yang hati-hati.

  Sentimen ekonomi tercermin dalam pola ketenagakerjaan regional, dengan semua wilayah Inggris yang dipantau menunjukkan penurunan dalam penempatan permanen. Penurunan cepat yang tercatat di sektor eksekutif/profesional dan TI/komputasi menunjukkan perlunya tindakan proaktif dalam merangsang minat perekrutan dan prioritas sumber daya.

  Kesimpulan:

  Secara ringkas, meskipun kinerja terbaru pasar tenaga kerja Inggris melampaui harapan terkait klaim pengangguran dan pertumbuhan upah, hal itu masih sangat kontras dengan pasar tenaga kerja AS yang lebih kuat. Pengamatan menunjukkan lanskap optimisme yang hati-hati; namun, tantangan tetap ada dan pandangan masa depan tetap dipengaruhi oleh manajemen ekonomi domestik dan tekanan kompetitif eksternal. Data inflasi yang akan datang mungkin menjadi titik pivotal untuk kebijakan moneter Bank of England, dan investor valuta asing harus tetap waspada saat mereka menavigasi lanskap ekonomi yang terus berkembang ini.

  Sumber:

  • FxPro News. Memahami Tren Pasar Tenaga Kerja Inggris: Tautan
  • Prism Executive Recruitment. Laporan Pasar Tenaga Kerja Inggris Januari 2025: Tautan
  • Adzuna UK Job Market Report: [Tautan](https://www.adzuna.co