Cari

Harga Emas Melonjak Melebihi $3.000 Seiring Kekhawatiran Perang Dagang

Ringkasan: Harga emas rebound di atas $3.000 di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan AS-China dan kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global.

  Teras: Harga emas (XAU/USD) kembali bergerak naik selama sesi Asia pada 9 April 2025, melampaui ambang penting $3.000 karena investor mencari aset safe-haven di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan antara AS dan China, kekhawatiran resesi yang kembali muncul, dan antisipasi pemotongan suku bunga Federal Reserve.

  Isi Utama:

  Harga emas bangkit kembali pada 9 April 2025, setelah sesi yang menantang di mana gagal menembus level resistensi $3.022-$3.023. Selama jam perdagangan Asia, logam mulia ini kembali stabil dan menembus level psikologis $3.000, didorong terutama oleh meningkatnya kekhawatiran akan dampak perang dagang yang semakin panas antara AS dan China.

  Sentimen investor sangat dipengaruhi oleh pengumuman Gedung Putih mengenai kenaikan tarif impor dari China secara drastis, yang kini mencapai 104%. Kenaikan tarif ini menandai fase baru dalam konflik perdagangan yang sedang berlangsung, memicu ketakutan akan krisis ekonomi yang lebih luas. "Negara-negara seperti China, yang memilih untuk membalas, melakukan kesalahan," ujar juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt, menegaskan kembali tekad pemerintah untuk memberlakukan langkah-langkah perdagangan ini.

  Kekhawatiran akan resesi potensial semakin meningkat karena perkiraan ekonomi menunjukkan bahwa ketegangan perdagangan yang meningkat dapat membahayakan pertumbuhan global. Dinamika pasar merespons segera, menunjukkan pergeseran ke aset safe-haven seperti emas, yang secara tradisional berkinerja baik di masa ketidakpastian ekonomi.

  Spekulasi yang meningkat seputar strategi kebijakan Federal Reserve semakin mendukung harga emas. Dengan pedagang mengantisipasi beberapa pemotongan suku bunga di akhir tahun, dolar AS mengalami tekanan, meningkatkan daya tarik emas. Patut dicatat, proyeksi menunjukkan ada lebih dari 60% kemungkinan Fed akan menurunkan biaya pinjaman pada Mei, dengan harapan hingga lima pemotongan suku bunga sepanjang 2025. Perkembangan seperti ini diperkirakan akan mengurangi daya tarik dolar bagi investor, mendorong peralihan ke aset non-yielding seperti emas.

  Di sisi lain, obligasi pemerintah AS mengalami tekanan penjualan di tengah spekulasi bahwa China sedang mencairkan kepemilikannya sebagai respons terhadap langkah-langkah perdagangan. Sentimen ini telah memicu perilaku perdagangan yang waspada terkait investasi masa depan baik di obligasi maupun emas, menunjukkan lingkungan yang berpotensi volatil menjelang pengumuman kebijakan Fed yang akan datang.

  Meskipun tren naik ini, investor yang hati-hati mengakui potensi tantangan yang berasal dari kenaikan imbal hasil obligasi AS, yang dapat menghalangi beberapa posisi bullish menjelang rilis menit rapat FOMC. Analis memperingatkan bahwa navigasi lanskap pasar saat ini memerlukan pertimbangan cermat terhadap indikator ekonomi yang sedang berlangsung, termasuk data inflasi AS yang akan dirilis.

  Dengan kompleksitas ini, emas perlu mengatasi resistensi langsung di kisaran $3.022-$3.023 untuk memicu minat pada pergerakan naik lebih lanjut. Breakout yang berhasil dapat mendorong harga emas menuju level resistensi berikutnya di sekitar $3.100, sementara kegagalan mempertahankan support dapat menyebabkan penurunan menuju level $2.900.

  Kesimpulan:

  Ketika ekonomi global bergulat dengan meningkatnya konflik perdagangan bersama kekhawatiran inflasi dan potensi perubahan kebijakan moneter, kebangkitan harga emas mencerminkan kehati-hatian investor dan preferensi untuk keamanan di tengah ketidakpastian. Dampak dari perang dagang AS-China yang semakin meningkat dapat memiliki pengaruh luas tidak hanya pada emas tetapi juga pada dinamika pasar global, semakin memperumit pandangan ekonomi. Saat pasar menunggu wawasan Federal Reserve yang akan datang dan perkembangan lebih lanjut dalam lanskap perdagangan, kenaikan emas saat ini mungkin menjadi pertanda volatilitas yang berkelanjutan di pasar keuangan.

  Poin Inti:

  • Harga emas melonjak di atas $3.000 di tengah ketegangan perdagangan AS-China.
  • Tarif 104% pada impor China telah meningkatkan perang dagang.
  • Antisipasi pemotongan suku bunga Federal Reserve meningkatkan daya tarik emas sebagai safe-haven.
  • Sentimen investor mencerminkan ketakutan akan resesi global dan ketidakpastian ekonomi.
  • Dinamika masa depan akan sangat bergantung pada data ekonomi dan keputusan kebijakan yang akan datang.

  Referensi: