Cari

Yen Jepang Hadapi Volatilitas: USD/JPY Berfluktuasi Menjelang Kenaikan Suku Bunga BOJ yang Akan Datang

Yen Jepang Hadapi Volatilitas: USD/JPY Berfluktuasi Menjelang Kenaikan Suku Bunga BOJ

  Ringkasan Berita: Pasangan USD/JPY mengalami penurunan moderat seiring penguatan yen Jepang menjelang perubahan kebijakan moneter yang diantisipasi dari Bank of Japan, dipengaruhi oleh pesanan mesin yang meningkat dan prospek ekonomi yang positif.

  Teras: Pasangan mata uang USD/JPY sedikit melemah pada Senin, 24 Januari 2025, karena yen Jepang menunjukkan ketahanan merespons data positif pesanan mesin inti dan antisipasi kenaikan suku bunga oleh Bank of Japan (BOJ) minggu ini, di tengah ketidakpastian pasar jelang pidato perdana Presiden Donald Trump.

  

Yen Menguat Sebelum Pertemuan Kebijakan

  Saat pedagang bersiap untuk pertemuan kebijakan BOJ yang akan datang, spekulasi tentang kenaikan suku bunga telah mendorong yen Jepang. Pasangan USD/JPY sempat berada di sekitar level 156 lebih awal hari ini tetapi mulai melemah seiring pergeseran kondisi pasar yang menguntungkan yen. Laporan terbaru menunjukkan peningkatan pesanan mesin inti Jepang untuk bulan kedua berturut-turut, menandakan pemulihan investasi domestik yang berkontribusi pada ketahanan yen terhadap dolar.

  Pernyataan terbaru Gubernur Kazuo Ueda memperkuat ekspektasi bahwa BOJ mungkin akan melanjutkan kenaikan suku bunga menyusul inflasi dan pertumbuhan upah yang meningkat, yang menurutnya akan mendukung pemulihan berkelanjutan dalam stabilitas harga. "Ekonomi kami pulih secara stabil," kata Ueda dalam konferensi pers baru-baru ini, menegaskan pandangan bahwa menjaga keseimbangan antara inflasi dan pertumbuhan ekonomi sangat penting.

  

Analisis Teknis Pergerakan USD/JPY

  Dari perspektif teknis, pantulan terbaru pasangan USD/JPY dari batas bawah saluran naik jangka panjang menemui resistensi antara kisaran 156,55 dan 156,60. Jika pasangan ini berhasil melewati hambatan ini, gelombang penutupan posisi pendek baru dapat membawanya kembali ke level 157,00, sementara rally berikutnya mungkin menarget level 157,40 dalam perjalanan menguji wilayah 158,00.

  Sebaliknya, level support berada di sekitar 155,25. Penurunan berkelanjutan di bawah level ini dapat memicu posisi bearish, berpotensi membawa USD/JPY turun ke level 154,60 hingga 154,55. Jika tren penurunan berlanjut, target bisa meluas ke penghalang psikologis 154,00.

  

Sentimen Pasar dan Ramalan Ekonomi

  Sentimen pasar tetap beragam, dipengaruhi oleh faktor domestik dan internasional. Nada risiko yang positif membatasi pertumbuhan yen karena investor tetap waspada terhadap potensi volatilitas nilai tukar mata uang seputar kebijakan perdagangan Trump. Peserta pasar tampak ragu-ragu untuk mengambil langkah signifikan menjelang pembaruan ekonomi penting dan keputusan kebijakan BOJ.

  Data menunjukkan inflasi Jepang tetap kuat, dengan indeks harga konsumen (CPI) rata-rata, tidak termasuk harga makanan dan energi, mencatat kenaikan yang terus-menerus. Dengan inflasi saat ini berada di sekitar target 2%, revisi ramalan ekonomi menunjukkan bahwa BOJ mungkin bersiap untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut jika tren ini berlanjut.

  

Implikasi Kebijakan BOJ pada Pasar Mata Uang

  Pergeseran strategis BOJ dari kebijakan moneter ultra-longgar yang diterapkan selama pemerintahan sebelumnya menandai perubahan signifikan dalam lanskap ekonomi Jepang. Penghapusan suku bunga negatif, disertai dengan isyarat kenaikan suku bunga berkelanjutan, telah mengubah ekspektasi investor secara signifikan. Lembaga keuangan, termasuk bank-bank besar Jepang, telah mulai menyesuaikan suku bunga mereka dengan perubahan yang diantisipasi, menandakan tren yang lebih luas menuju normalisasi kebijakan moneter Jepang.

  "Kenaikan upah Jepang yang berkelanjutan di tengah kekurangan tenaga kerja kemungkinan akan menciptakan siklus positif yang kondusif untuk mempertahankan inflasi mendekati level target," kata Francesco Pesole, analis FX di ING. Sentimen ini telah berkontribusi pada diskusi yang lebih intens tentang dinamika mata uang JP-USD, terutama terkait suku bunga yang ditetapkan oleh Federal Reserve dibandingkan dengan BOJ.

  

Konteks Ekonomi yang Lebih Luas

  Lanskap ekonomi Jepang saat ini menghadirkan tantangan dan peluang unik. Bank sentral bertujuan untuk tetap waspada terhadap tekanan inflasi global sekaligus mengatasi tren pertumbuhan upah domestik. Indikator ekonomi menunjukkan bahwa pemulihan masih dalam tahap awal, dengan tingkat pertumbuhan yang bervariasi di berbagai sektor.

  Nilai tukar yang tidak menguntungkan—kelemahan yen Jepang terhadap dolar—terwujud dalam konteks iklim ekonomi global yang lebih luas yang goyah di tengah ketegangan perdagangan. Komentar dari pejabat pemerintah menunjukkan kesediaan untuk mempertahankan hubungan ekonomi yang stabil dengan AS, terutama terkait kebijakan Presiden Trump setelah ia menjabat.

  

Kesimpulan

  Secara ringkas, pasangan mata uang USD/JPY siap menghadapi fluktuasi menyusul pergeseran kebijakan dari Bank of Japan di tengah dinamika upah yang meningkat dan upaya stabilisasi inflasi. Seiring lanskap keuangan berkembang dengan meningkatnya kemungkinan kenaikan suku bunga oleh BOJ, pedagang disarankan untuk tetap selaras dengan indikator pasar dan potensi pergeseran sentimen kebijakan dari otoritas keuangan Jepang dan AS.

  Saat data ekonomi terus bermunculan, pemangku kepentingan harus tetap memperhatikan dampak perkembangan ini pada pasangan mata uang, terutama menjelang pertemuan kebijakan BOJ dan laporan ekonomi AS berikutnya.

  Sumber Informasi Terkait: