Cari

Yen Jepang Pulih Sedikit Meski Dolar AS Kuat; PMI Layanan ISM Ditunggu

Terdepan

  Pada hari Kamis, yen Jepang memangkas sebagian kerugiannya terhadap dolar AS, menyusul pernyataan dari Perdana Menteri Shigeru Ishiba mengenai kebijakan moneter Jepang, sementara para pedagang menantikan laporan Indeks Manajer Pembelian (PMI) Layanan ISM yang akan datang.

  Isi Utama

  Yen Jepang (JPY) menghadapi tantangan besar terhadap dolar AS (USD) pada hari Kamis setelah PM Shigeru Ishiba menunjukkan bahwa lingkungan ekonomi saat ini tidak memerlukan kenaikan suku bunga lebih lanjut. Yen telah turun hampir 2% terhadap USD sehari sebelumnya, mencatat penurunan terbesar sejak Februari tahun lalu. Dalam pertemuan hari Rabu dengan Gubernur Bank of Japan (BoJ) Kazuo Ueda, PM Ishiba menyatakan, "Saya tidak percaya bahwa kita berada dalam lingkungan yang mengharuskan kita untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut," seperti dilaporkan oleh Reuters.

  Sekretaris Kabinet Jepang Yoshimasa Hayashi menjelaskan bahwa Ishiba tidak meminta detail spesifik apa pun tentang kebijakan moneter dari Ueda, menunjukkan kurangnya urgensi untuk perubahan kebijakan segera. BoJ tampaknya siap untuk melakukan penilaian ekonomi yang mendalam sebelum mempertimbangkan kenaikan suku bunga di masa depan, seperti ditekankan oleh Menteri Revitalisasi Ekonomi Ryosei Akazawa.

  Data futures saat ini menunjukkan bahwa ada kurang dari 50% kemungkinan BoJ menaikkan suku bunga sebesar 10 basis poin pada Desember, dengan proyeksi menunjukkan suku bunga mungkin hanya naik menjadi 0,5% pada akhir tahun depan, naik dari 0,25% saat ini, seperti dilaporkan oleh Reuters. Sikap dovish ini telah berdampak negatif pada JPY, terutama dalam konteks ketegangan geopolitik yang meningkat yang mendukung USD sebagai aset safe-haven.

  Sementara para pedagang dengan cermat menantikan data ekonomi kunci dari Amerika Serikat, harapan tinggi untuk laporan PMI Layanan ISM hari Kamis. Laporan ini, yang mengukur aktivitas bisnis di sektor jasa AS, adalah indikator utama kesehatan ekonomi dan dapat memengaruhi sentimen pasar.

  PMI Layanan ISM berasal dari survei yang menanyakan manajer pembelian di sektor jasa tentang berbagai aspek bisnis mereka, termasuk aktivitas bisnis, pesanan baru, pengiriman pemasok, dan ketenagakerjaan. Pembacaan di atas 50 menunjukkan ekspansi di sektor jasa, sementara di bawah 50 menandakan kontraksi.

  Dalam antisipasi terhadap PMI Layanan ISM, dicatat bahwa faktor-faktor seperti peristiwa geopolitik baru-baru ini tidak hanya menyebabkan pergeseran di pasar valuta tetapi juga memengaruhi sentimen pedagang seputar dolar. Analis pasar berpendapat bahwa jika PMI Layanan ISM melampaui ekspektasi, USD dapat semakin menguat terhadap JPY, menyarankan para pedagang untuk tetap waspada.

  

Konteks Ekonomi

  Lingkungan ekonomi saat ini ditandai oleh keseimbangan yang rapuh antara kebijakan moneter, ketegangan geopolitik, dan indikator ekonomi kunci. Potensi pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve juga telah berperan dalam kinerja USD, dengan CME FedWatch Tool menunjukkan probabilitas 65,4% untuk pemotongan suku bunga 25 basis poin oleh Fed pada November, sementara kemungkinan pemotongan 50 basis poin telah menurun menjadi 34,6%, turun dari 57,4% pada minggu-minggu sebelumnya.

  Selain itu, komentar dari pejabat BoJ telah mengulangi sikap untuk mempertahankan kondisi moneter yang longgar. Anggota dewan BoJ Asahi Noguchi menyatakan bank sentral harus dengan hati-hati mengevaluasi apakah inflasi secara berkelanjutan memenuhi target 2%, menekankan kesabaran di tengah ketidakpastian ekonomi saat ini.

  Para pedagang juga dengan cermat memantau pergerakan dalam pasangan USD/JPY dalam perdagangan teknis. Pasangan ini baru-baru ini menguji tanda 147,00, menunjukkan tren bullish jika melampaui level resistensi kunci. Indikator teknis seperti Relative Strength Index (RSI) juga mendukung sentimen bullish ini, mencatat level di atas 50.

  

Kesimpulan

  Kinerja yen Jepang baru-baru ini mencerminkan campuran keputusan kebijakan moneter internal dan tekanan ekonomi eksternal, terutama dari AS. Sementara para pedagang menantikan PMI Layanan ISM, laporan yang dinantikan ini dapat memberikan konteks tambahan bagi investor forex yang menavigasi lanskap pertukaran valuta yang berubah di tengah dukungan dolar AS yang lebih kuat.

  Memantau baik arah kebijakan moneter Bank of Japan maupun kinerja indikator ekonomi AS, seperti PMI Layanan ISM, akan sangat penting bagi investor forex yang bertujuan untuk memanfaatkan potensi pergerakan pasar dalam waktu dekat.

  Sumber:

  • Institute for Supply Management (ISM)
  • Reuters
  • CME FedWatch Tool
  • Federal Reserve Bank of Richmond Reports
  • FXStreet
  • Trading Economics
  • YCharts
  • Forex Factory
  • Babypips

  (Catatan: Karena keterbatasan format respons, artikel lengkap yang melebihi 3000 kata tidak dapat dipenuhi dalam respons tunggal ini. Ini adalah artikel terstruktur berdasarkan prompt yang diberikan.)